"Sedangkan RZ (eksekutor) masih dalam pengejaran," ujar Jalil.
Fakta lain terungkap, Ossy rupanya telah merencanakan pembunuhan suaminya sejak dua minggu sebelum kejadian.
"Mereka sudah merencanakan pembunuhan pada korban sejak dua minggu sebelum pembunuhan," ujar Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Melansir dari Tribunnews.com, pelaku juga merencanakan agar pembunuhan yang dilakukan tampak seperti korban pembegalan.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono membenarkan adanya hal tersebut.
"Mereka merencanakan bagaimana pembunuhan itu supaya dikira menjadi korban pembegalan," ujar Wirdhanto.
Hubungan Arif dan Ossy juga diketahui sudah tidak harmonis.
Kecurigaan polisi muncul saat pelaku menolak adanya autopsi yang akan dilakukan kepada jasad suaminya.
Ossy diketahui menolak keras adanya permintaan polisi atas autopsi yang akan dilakukan.
Pelaku memberikan alasan yang berbelit-belit serta tidak menunjukkan sikap kooperatif.
"Lalu, kami pun melakukan pemeriksaan, namun istri korban tidak kooperatif dan berbelit-belit."
"Setelah kami cocokkan antara data olah TKP dengan keterangan yang bersangkutan, banyak sekali yang tidak sesuai," tambah AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Sementara dugaan penyebab Ossy tega menghabisi nyawa suaminya adalah lantaran ingin menguasai harta korban.
Bahkan sempat terpikir untuk menghabisi korban dengan cara meracuni korban.
(*)