Find Us On Social Media :

Menkes Saksikan Penandatangan MOU antara Kemenkes dengan Yayasan Viva

By Grid., Senin, 22 Januari 2024 | 15:19 WIB

Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan Viva Anak Kanker Indonesia menyepakati kerja sama peningkatan perawatan bagi anak-anak penderita kanker.

Grid.ID - Kementerian Kesehatan RI dan Yayasan Viva Anak Kanker Indonesia menyepakati kerja sama peningkatan perawatan bagi anak-anak penderita kanker.

Kerja sama itu diteken dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di Jakarta, pada Senin (15/1/2024).

“Kita baru saja menyaksikan tanda tangan kerja sama antara Kemenkes dan Viva, organisasi nonprofit dunia yang akan membantu anak-anak Indonesia yang terkena kanker darah seperti limfoma dan leukemia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menyaksikan proses penandatanganan MoU.

Berdasarkan data WHO 2021, kanker anak yang dapat disembuhkan di Indonesia kurang dari 30% kasus.

Hal ini umumnya karena keterlambatan diagnosis akibat tidak mengenali gejala dini kanker anak.

Sehingga, dampaknya menyebabkan pengobatan tidak optimal dan angka kematiannya tinggi.

Hadir dalam acara ini Bapak Suwito selaku Ketua Pengurus Yayasan Viva Anak Kanker Indonesia (VIVA Indonesia), menyatakan bahwa dalam kerja sama ini, kedua pihak sepakat untuk memperkuat perawatan bagi anak-anak yang menderita kanker melalui pengobatan medis, pendidikan, dan penelitian translasi yang dimulai dengan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), jenis kanker yang paling umum ditemukan pada anak-anak.

“Merupakan tujuan utama dari VIVA Indonesia untuk menaikan angka kesembuhan dari kanker anak di Indonesia yang dimulai dengan ALL,” tambah Bapak Suwito,Bapak Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menguraikan, pendidikan dilakukan melalui program pelatihan dokter, perawat, apoteker, dan teknisi laboratorium Indonesia di bidang onkologi pediatri di Indonesia atau di luar negeri, yang akan dimulai di Singapura.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Bapak Suwito yang dalam waktu dekat VIVA Indonesia sudah merencanakan akan melakukan program Pendidikan awal berupa studi kelompok ke Singapura, dengan mengirimkan beberapa tenaga medis ke Singapura.

Pengobatan medis melalui pengenalan dan peningkatan kapasitas transplantasi sumsum tulang serta terapi sel dan gen, yang akan dimulai dengan terapi sel CarT di Indonesia.

Sebagai bagian dari kerjasama ini VIVA Indonesia akan membantu untuk koordinasi dengan pabrik peralatan dengan teknologi canggih seperti mesin CarT, yang dapat mengobati kanker tertentu dengan mengubah limfosit T atau sel T menjadi mesin pelawan kanker yang lebih efisien.. Alat tersebut nantinya, akan dipinjamkan ke RS Kanker Dharmais.

Bapak Suwito juga mengharapkan, MOU ini akan menjadi katalis perubahan transformatif dalam menangani anak-anak penderita kanker di Indonesia.

Hal ini akan memberdayakan kita untuk mengeksplorasi ide-ide baru, menerapkan protokol terbaik, dan mengembangkan Kelompok Studi Indonesia yang dipimpin oleh Rumah Sakit Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional.

Dengan MoU ini, kedua belah pihak, Kementerian Kesehatan maupun Yayasan Viva Anak Kanker Indonesia, yakin bahwa kolaborasi ini akan menandai dimulainya era baru peningkatan angka kesembuhan anak penderita kanker di Indonesia. (*)