"Ada 24 adegan yang diperankan oleh tiga pelaku. Beberapa adegan tersebut mulai dari rencana hingga terjadinya eksekusi pembunuhan korban," ucap Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember, Iptu Bagus Dwi Setiawan.
Melansir dari Tribunnews, motif dari pembunuhan tersebut adalah karena pelaku Sadi merasa sakit hati.
"Motif sakit hati, dan itu menjadi landasan para pelaku untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujar Bagus.
Kronologi pembunuhan itu pun terungkap saat proses rekonstruksi.
Sadi diketahui menjadi dalang dari pembunuhan ibunda Nur.
Pelaku Sadi saat itu menghubungi Agus, temannya guna meminta bantuan.
Saat itu Agus datang ke rumah korban dan mengajaknya jalan-jalan.
Saat korban sudah membonceng Agus, Nur dan Sadi diam-diam mengikutinya dari belakang.
Setelahnya, Sadi mengeluarka pisau yang dibawanya dan menusuk korban.
Lebih tega, Nur sebagai anak juga ikut membantu Sadi dengan memegangi kedua tangan ibunya.
"Karena korban sempat melawan, anak korban dan juga temannya membantu Sadi dengan cara memegangi kedua tangan korban," ujar Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat.
(*)