Grid.ID - Sosok wanita berparas ayu asal Ciamis, Jawa Barat mendadak menyita perhatian publik.
Ya, wanita tersebut diketahui bernama Nurhasanah (30) yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Melansir dari TribunJabar.id, Senin (29/1/2024), Nurhasanah harus mengalami nasib pilu usai hidup terkurung di dalam kamar dengan kondisi yang memprihatinkan.
Bagaimana tidak, kamar yang ditempati Nurhasanah ternyata bercampur dengan toilet.
lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand lgolive slot server thailand
Ia diketahui sudah lama dikurung oleh sang ibu yang bernama Diah (70) sejak remaja.
Bukan tanpa alasan, Diah diketahui terpaksa mengurung putrinya itu lantaran sering mengamuk dan menyerang keluarganya sendiri.
Ditambah lagi, Nurhasanah ternyata tuna wicara.
Selama ini, ia diketahui dirawat oleh ibunya yang sudah tua dan tuna netra.
Melansir dai Tribunnewsmaker.com, kakak kandung Nurhasanah yang bernama Maman mengatakan adiknya itu memang sudah mengalami gangguan jiwa sejak remaja.
Yang diduga terjadi lantaran adiknya itu frustasi tak bisa berbicara hingga sulit bersosialiasi.
"Penyebabnya itu karena dia frustasi akibat tidak dapat berbicara.
Sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan teman seusianya," ungkap Maman.
Nurhasanah juga diketahui merupakan anak bungsud dari lima bersaudara.
Keluarga sendiri mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi Nurhasanah gegara tak memiliki biaya untuk berobat.
"Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari juga kami hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah serta belas kasihan dari para tetangga saja," imbuh Maman.
Sementara itu, Kepala Desa Buniseuri, Rusmana menjelaskan, kondisi keluarga Diah dan Nurhasanah ini sudah menjadi perhatian Pemerintah Desa (Pemdes) Buniseuri.
"Sudah jadi perhatian kami, pengobatan sudah pernah dilakukan ke luar daerah, dan untuk kehidupan ekonomi keluarga ini sudah dibantu melalui program bantuan pangan dan rutilahu," beber Rusmana.
Bahkan di desa itu tercatat ada 10 warga yang menderita gangguan jiwa berat.
Dan 3 di antaranya terpaksa sampai harus dikurung.
(*)