Grid.ID – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) merilis riset berjudul “Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia” pada Kamis (25/1/2024).
Riset tersebut menemukan, platform digital seperti e-commerce telah membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan omzet hingga menciptakan lapangan kerja baru.
Namun, terlepas dari dampak positif itu, kenyataannya masih banyak pelaku UMKM yang menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital.
Tantangan itu di antaranya adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).
Baca Juga: Ivan Gunawan Makin Cuan, Ini Sederet Bisnis sang Desainer
Untuk membantu para pelaku UMKM meningkatkan keahlian digital, beberapa platform e-commerce aktif mengadakan berbagai program pelatihan UMKM.
Program pelatihan tersebut biasanya menyediakan topik pembelajaran dasar, seperti cara membuat akun toko di e-commerce, mengelola toko online, memanfaatkan fitur promosi dan program kampanye, hingga menjangkau pembeli di luar negeri.
Menurut hasil riset INDEF yang sama, 34,65 persen dari total responden UMKM telah mengetahui informasi tentang program pelatihan UMKM yang tersedia.
Tiga program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui oleh para UMKM adalah Kampus UMKM Ekspor Shopee (25,98 persen), Program Ekspor Shopee (17,32 persen), dan Sekolah Kilat Seller Tokopedia (6,30 persen).
Baca Juga: Riset INDEF: Shopee Paling Banyak Dipilih dan Digunakan oleh Pelaku UMKM
Dalam acara diskusi publik INDEF, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM Riza Damanik mengatakan, program peningkatan keahlian digital untuk pelaku UMKM perlu terus ditingkatkan.
Untuk mewujudkan upaya itu, menurut Riza, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, sektor industri hingga masyarakat luas.
“Kami berusaha mendorong pihak-pihak tersebut untuk semakin aktif dan terlibat dalam melakukan pendampingan bagi UMKM. Kita berharap engagement (program) juga semakin besar,” kata Riza.
Lebih lanjut Riza mengatakan, upaya itu sejalan dengan salah satu tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menargetkan 50 persen UMKM sudah go digital pada 2030.
“Kehadiran program pelatihan digital UMKM yang diadakan platform e-commerce tentunya dapat membantu pemerintah mendorong digitalisasi UMKM,” pungkasnya.