Grid.ID - Pernikahan semestinya membawa kebahagiaan dan suka cita.
Pasalnya, pernikahan adalah hari penting di mana seseorang mengikat janji suci dengan pasangannya.
Tentu saja, di hari spesial itu pengantin ingin tampil maksimal.
Berapapun uang akan dikeluarkan untuk membuat pesta yang meriah dan dandanan yang menawan.
Seperti halnya dengan pengantin wanita di Provinsi Guangdong, Tiongkok ini.
Dilansir dari Tribuntrends.com, awalnya pengantin ini bahagia dan tersenyum ceria saat nikah.
Ia terlihat cantik dengan make up yang terpoles di wajahnya.
Namun sayang, kebahagiaan berubah jadi air mata.
Bagaimana tidak? Pesta nikahnya porak poranda dan penuh dengan tepung.
Awalnya, pengantin masuk ke hotel untuk menjalani upacara nikah.
Tak disangka, ada yang menuang seember tepung ke kepala kedua mempelai.
Wajah pengantin yang semula cantik jelita justru jadi kotor.
Baju pengantin pasangan tersebut pun kotor dan berantakan.
Tak hanya tepung, ada dua barang lain yang disemprotkan ke arah pengantin hingga penampilannya semakin kotor.
Sontak saja, debu langsung beterbangan dan masuk ke venue nikah.
Suasana pun makin kacau saat ember yang berisi bedak menghantam tubuh pengantin wanita dengan cukup keras, tubuhnya mengalami luka lebam.
Sontak saja, kedua mempelai jadi tak bisa melanjutkan foto bersama keluarga.
Pengantin wanita pun kesal tak terkira.
Ia berusaha keras membersihkan wajah dan pakaiannya namun tetap berantakan.
Make up-nya pun ikut rusak dan susah diperbaiki.
Murka pernikahannya rusak, kedua keluarga memutuskan untuk melaporkan tindakan ini ke polisi.
Setelah ditelusuri, rupanya sosok yang melakukan itu adalah teman dekat pengantin pria.
Mereka mengira hal ini akan membuat suasana pernikahan semakin seru dan menyenangkan.
Rupanya, tradisi tersebut sudah biasa di Tiongkok.
Meski begitu, netizen berpendapat hal itu sangat merugikan pengantin.
Detik-detik Pengantin Wanita Ungkap Tak Cinta Calon Suami Saat Pemberkatan, Pendeta: Saya Tanya 3 Kali
Dilansir dari Kompas.com, Pernikahan dua calon pengantin di Gereja HKI Siparendean, Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) harus dibatalkan pada Kamis (30/11/2023).
Penyebab pembatalan tersebut adalah pengantin perempuan yang secara terbuka mengakui ketidakcintaannya terhadap calon suaminya selama acara pemberkatan di hadapan pendeta.
Video insiden tersebut diunggah oleh Fitra Dame Silitonga di akun Facebook, menciptakan kegemparan di antara tamu undangan dan di sekitar pelaminan.
Dalam rekaman tersebut, keluarga terlihat bereaksi histeris atas pengakuan pengantin perempuan yang menyatakan bahwa dia tidak mencintai calon suaminya.
Saat ditanya oleh Pendeta Binton Simanjuntak selama acara pemberkatan, apakah dia mencintai pasangannya, pengantin wanita dengan tegas menjawab tidak.
Meskipun pertanyaan itu diajukan tiga kali, jawaban dari pengantin perempuan tetap konsisten bahwa dia tidak mencintai calon suaminya.
Fitra Dame Silitonga, pengunggah video, mencatat bahwa kejadian tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di Kecamatan Sipahutar.
Ia menuliskan, "On pe adong na masa di sipahutar on songonon (baru kali ini ada kejadian seperti ini di Sipahutar). Bubar pemberkatan disaat pendeta bertanya pada pengantin perempuan apakah engkau mencintai pasanganmu? Si pengantin perempuan menjawab tidak."
Akibat pengakuan tersebut, pernikahan keduanya akhirnya tidak terlaksana.
Pendeta Binton Simanjuntak, yang memimpin pemberkatan, menjelaskan bahwa pernikahan memiliki sifat sakral, sehingga ia memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pemberkatan tersebut.
Pendeta Binton juga memberikan penjelasan lebih lanjut tentang alasan pembatalan pernikahan, termasuk perkenalan yang masih pendek antara kedua mempelai.
Ia bahkan menanyakan hal tersebut kepada mempelai saat acara pernikahan di dalam gereja, di mana mempelai laki-laki mengakui bahwa mereka baru berteman selama tiga bulan.
(*)