"Yaudah saya langsung ke rumah sakit Premier Jatinegara ke IGD, di sana saya langsung melihat anak saya udah terbujur kaku, ya saya cuma tanya ini kenapa anak saya," tambahnya.
Ia pun ikut mengurus segala proses administrasi di rumah sakit hingga sang anak dimakamkan.
Ia pun mengakui saat itu terdapat tawaran dari pihak kolam renang untuk melihat rekaman CCTV, namun Angger menolak.
"Karena saya waktu itu masih hancur, saya suruh liat CCTV, ada pihak kepolisian juga dari Duren Sawit," terangnya.
(*)