Find Us On Social Media :

Sunan Kalijaga Merasa Dipermainkan, Sebut Ada Kejanggalan Pada Kasus Pemukulan Putranya Terkait Orangtua Pelaku

By Hana Futari, Senin, 5 Februari 2024 | 07:49 WIB

Sunan Kalijaga saat ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari

Grid.ID - Sunan Kalijaga mengungkapkan adanya kejanggalan dari kasus pemukulan terhadap putranya, Sean Farrel.

Kejanggalan tersebut terkait orangtua dari pelaku pemukulan terhadap Sean.

Sehari setelah kejadian pemukulan tersebut, Sunan Kalijaga dan sang istri, Heidy dipertemukan oleh sepasang suami istri yang disebut sebagai orangtua dari si pelaku.

“Pada awal kejadian keesokan harinya istri saya meminta pihak sekolah memanggil orangtua, bapak dan ibu dari anak si pelaku kekerasan tersebut dan kami juga hadir di situ, saya bersama istri saya,” kata Sunan Kalijaga ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

“Kami bertemu dengan orangtua, bapak dan ibu yang mengaku sebagai orangtua dari anak yang melakukan kekerasan tersebut,” terang Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga pun menunjukkan foto pertemuan mereka, di mana pria yang mengaku sebagai ayah dari anak tersebut berinisial A dan sang ibu berinisial M.

“Ini lah orangtua yang kami tahu di awal dari awal yang kamu tahu, orangtua yang bertanggung jawab adalah kedua orangtua ini,” lanjutnya.

Begitupun ketika pertemuan kedua, Sunan Kalijaga kembali bertemu dengan orang yang sama sebagai orangtua dari anak yang melakukan kekerasan terhadap putranya.

Baca Juga: Dulu Dituding KDRT ke Venna Melinda, Ferry Irawan Kini Ikut Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Seorang Wanita di Bandung, Sunan Kalijaga: Hampir Mati Akibat Dicekik

“Lalu berikutnya juga ada pertemuan yang di mana diselenggarakan oleh pihak sekolah, melibatkan banyak pihak, ada dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia juga hadir, ada dari pihak kepolisian juga hadir, yayasan sekolah juga hadir, para guru, Kepala sekolah dan ada dinas pendidikan juga hadir terus ada dinas Perlindungan anak juga ikut hadir,” kata Sunan Kalijaga.

“Di mana lagi-lagi kami bertemu orangtua daripada pelaku adalah orang yang sama,” lanjutnya.

Berdasarkan data sekolah, pasangan suami istri itupun terdaftar sebagai orangtua dari anak tersebut.

“Jadi dua kali kami ketemu, ya orang yang sama. Dan terdaftar di sekolah pun, kami sudah cek legalitasnya adalah bapak dan ibu ini. Bapak yang berinisial A dengan ibu yang berinisial M,” terang ayah dari Salmafina Sunan ini.

“Maka kami mengetahui dan meyakini bahwa orangtua dari anak pelaku ya orang ini berdua,” lanjutnya.

Akan tetapi, Sunan Kalijaga dibuat heran ketika anak tersebut statusnya naik menjadi pelaku anak.

Pasalnya, seorang wanita yang tak dikenal justru hadir dan mengaku sebagai orangtua dari anak tersebut.

“Saat itu yang hadir, yang tampil pada saat untuk dilakukan mediasi perdamaian bukan bapak dan ibu yang ini, orang lain,” katanya.

Peristiwa tersebut terjadi di Kejaksaan Negeri saat akan melakukan mediasi.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Kecewa, Orang Tua Pelaku Pengeroyokan Anaknya Tak Datang ke Kantor Polisi

“Bukan hanya kami yang hadir, tapi ada juga ibu jaksa, ada dari dinas sosial, dinas perlindungan anak, dan Bapas,” kata Sunan Kalijaga.

“Selama kurang lebih hampir empat jam kami menunggu kehadiran daripada orangtua dan anak pelaku, namun demikian dari jam 10 itu baru hadir duduk bersama kami jam 3 sore,” katanya.

Sunan Kalijaga dan sang istri, Heidy pun kaget lantaran yang mendampingi anak tersebut bukanlah orangtua yang sudah mereka temui dua kali.

“Hal yang bikin kami kaget lagi orangtua yang datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan bukan orangtua yang kami kenal, tapi ada satu figur wanita yang kami belum pernah liat dan gak pernah kenal mengaku sebagai orangtuanya si anak pelaku ini,” kata Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga pun merasa dipermainkan dengan hadirnya seorang wanita yang mengaku sebagai orangtua dari anak tersebut.

“Artinya saya melihat ini sesuatu yang kaya main-main dan bercanda,” ucap ayah dua anak ini.

“Jadi yang kita temui di sekolah itu orangnya sama, lalu yang kami temui di Polres berbeda, yang kami temui lagi di Kejaksaan berbeda,” ujar Sunan Kalijaga.

Hal itu membuat Sunan Kalijaga merasa bahwa pihak dari pelaku tak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan kasus pemukulan terhadap Sean Farrell.

“Maka kami menganggap yasudah pihak atau orangtua dari anak pelaku ini tidak serius untuk mengadakan perdamaian dengan baik,” tutup Sunan Kalijaga.

Seperti diketahui, delapan bulan lalu, putra Sunan Kalijaga, Sean Farrell mengalami kekerasan di sekolahnya.

Putra bungsu Sunan Kalijaga itu dipukul oleh teman berbeda kelas saat berada di sekolah.

(*)