Grid.ID - Seorang pria dijuluki playboy kampung gegara demen gonta-ganti pacar.
Gonta-ganti pacar, playboy kampung ini syok mendadak digeruduk para mantan pacarnya saat nikah.
Ya, para mantan pacar itu kompak mengacaukan pernikahan pria tersebut.
Lantas bagaimana kisahnya?
Dilansir Tribuntrends.com dari Eva.vn, terdapat insiden mengejutkan yang terjadi di kota Zhaotong, provinsi Yunnan, China, di mana pernikahan seorang pria bernama Tran berubah drastis menjadi "bencana".
Sekelompok mantan pacar dari pengantin pria tiba-tiba muncul, dengan niat untuk membalas dendam dan menghentikan pernikahan tersebut.
Cuplikan video yang tersebar luas di media sosial menunjukkan bahwa awalnya, pernikahan berlangsung dalam suasana yang gembira dan meriah.
Namun kejutan terjadi saat sekelompok wanita muncul dengan spanduk merah bertuliskan besar:
"Kami adalah tim mantan pacar Tran. Hari ini kami pasti akan memberinya wajah tampan."
Kejadian ini menyebabkan semua tamu undangan terkejut dan penuh kecanggungan.
Meskipun kerabat dan teman kedua mempelai berusaha melewati, sekelompok mantan pacar bersikeras menghalangi mereka, menentang siapa pun yang ingin masuk ke tempat pernikahan.
Suasana menjadi mencekam, memicu kemarahan dari kedua belah pihak keluarga mempelai.
Keluarga mempelai wanita memutuskan untuk membawa pulang putrinya dan meminta penjelasan dari Tran.
Pengantin pria mengakui bahwa sekelompok gadis tersebut adalah mantan pacarnya.
Saat mereka mengetahui rencananya menikah, mantan pacarnya berkumpul dan bahkan mengundang orang lain untuk bergabung, dengan tujuan membalas dan mempermalukan Tran di hari pernikahannya.
Tran mengungkapkan penyesalannya karena kurang dewasa dan terburu-buru dalam asmara, mengakui kesalahannya dengan banyak orang.
Tak terbayangkan baginya bahwa kesalahan di masa lalu akan berdampak begitu besar.
Meskipun belum jelas bagaimana kelanjutan cerita ini, apakah pernikahan Tran dapat tetap berjalan lancar, gambar-gambar ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan netizen.
“Ketika kamu masih lajang, kamu main mata, tetapi sekarang kamu melihat konsekuensinya, kamu menunjukkan penyesalan.”
"Itulah kenyataannya. Laki-laki suka mempermainkan perasaan perempuan tanpa berpikir bahwa perempuan juga mempunyai kelebihannya sendiri."
“Celakalah mempelai wanita yang memilih laki-laki yang tidak tahu berterima kasih ini sebagai suaminya, dan dipermalukan tepat di tengah-tengah pernikahan”
Kisah Lainnya: Sakit Hati, Seorang Pemuda Perkosa dan Aniaya Mantan Pacar
Dilansir dari Kompas.com, RE (22), seorang pekerja restoran di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi korban pemerkosaan oleh mantan pacarnya, DRS (22), yang juga melakukan tindakan kekerasan terhadapnya.
Hubungan antara DRS dan RE dimulai pada November 2021, namun baru-baru ini korban memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka secara sepihak.
“Sebenarnya saat itu hubungan kami belum selesai, tapi dia menjalin hubungan lagi dengan mantannya. (Cemburu) iya,” kata DRS, Rabu (31/1/1024)
Pelaku, DRS, ditangkap di rumahnya di Panjatan, Kulon Progo, setelah peristiwa tragis ini terjadi.
Insiden dimulai ketika DRS mengunjungi rumah kos korban pada 22 Desember 2024 sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu, DRS menemukan RE sedang mandi dan secara paksa menyeretnya keluar, kemudian melakukan pemerkosaan di lantai.
Tidak hanya sampai di situ, DRS juga melakukan kekerasan terhadap mantan pacarnya di kamar mandi dengan cara membenturkan tubuh RE ke dinding berulang-ulang.
“Korban jatuh dan saat mau berdiri, pelaku menendang ke arah selangkangan dan mengakibatkan memar di tubuh korban,” kata Kapolsek Temon, Komisaris Polisi Tjatur Atmoko.
Korban mengalami trauma yang membuatnya berdiam diri selama berhari-hari.
Akibat tekanan dari teman-temannya yang mengetahui peristiwa ini, RE akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi pada 5 Januari 2024.
DRS sendiri menolak klaim bahwa ia melakukan pemerkosaan dan kekerasan, mengklaim bahwa itu hanya percobaan pemerkosaan dan kecelakaan tidak sengaja di kamar mandi yang sempit.
Meskipun demikian, polisi menyelidiki kasus ini dan menemukan bukti awal yang cukup untuk menangkap DRS.
(*)