Grid.ID - Warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mendadak dibuat heboh.
Pasalnya, Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Masiroh asal Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu yang dikira hilang ternyata masih hidup.
TKW tersebut bahkan selalu diadakan tahlil di rumahnya selama 19 tahun.
Namun siapa sangka, TKW tersebut ternyata masih hidup di Aleppo, Suriah.
Melansir dari Tribunnewsmaker.com, Kamis (8/2/2024), Masiroh yang kini sudah berusia 42 tahun memang dulu sempat bekerja di Suriah.
Sedangkan di Suriah sendiri, sempat terjadi perang saudara.
Yang sudah meletus sejak tahun 2011 yang juga mengejutkan dunia.
Alhasil, banyak TKW asal Indonesia saat itu sempat kesulitan kembali ke Tanah Air.
Dan disaat semua teman-temannya sudah kembali, Masiroh justru tak kunjung pulang.
Keluarga pun selama ini selalu mencari cara untuk mencari keberadaan Masiroh.
Namun semua usaha keluarga tak membuahkan hasil.
Gegara hal tersebut, keluarga mengira Masiroh sudah menjadi salah satu korban dalam peperangan di Suriah.
Bahkan setiap acara tahlilan yang digelar dalam beberapa tahun terakhir ini, nama mendiang Masiroh selalu disebut.
Hingga pada akhirnya, kabar soal Masiroh masih hidup terdengar.
Ibu dari Masiroh, Sopiyah (56) menceritakan, keluarga mendapat kabar dari seorang Youtuber soal Masiroh yang ternyata masih hidup.
Dan ya, saat diperlihatkan foto dan ciri-cirinya, Sopiyah yakin sosok yang dimaksud sang YouTuber memanglah anaknya.
"Pas tahu kabar masih hidup seneng berag (banget)," ujar Sopiyah dikutip dari TribunCirebon.com.
Sopiyah bahkan tak kuasa menahan air matanya usai berhasil mendapatkan nomor kontak anaknya yang selama ini sudah dikiranya telah meninggal.
"Alhamdulillah sekarang sudah bisa komunikasian," ucap Sopiyah.
Masiroh sendiri ternyata merantau bekerja sebagai TKW di Suriah sejak tahun 2005 silam.
Yakni sesuai menikah dan baru lulus dari SLTP.
"Teman-temannya itu semua udah pada pulang lagi, sekarang sudah pada punya anak, punya keluarga di sini.
Cuma anak saya saja yang tidak pulang-pulang," beber Sopiyah.
Namun yang bikin pilu, Sopiyah tak bisa pulang lantaran paspor miliknya hilang saat peperangan terjadi.
Sopiyah pun berharap pihak pemerintah bisa membantu memulangkan anaknya itu.
"Tolong pak, tolong pulangkan anak saya. Anak saya juga mau sekali pulang, sekarang anak saya ada di Aleppo Suriah," tandas Sopiyah.
(*)