Saat sedang memegang besi payung, tiba-tiba petir menyambar, menyebabkan Ermalia tak sadarkan diri.
Ermalia mengungkapkan bahwa pada saat itu, dia menangis karena merasa tidak bisa menggerakkan tangannya dan ingat bahwa cucunya juga tersambar petir.
Meskipun Ermalia bersyukur karena cucunya selamat dan hanya mengalami luka ringan di bagian punggung, namun hingga saat ini, dia masih merasakan syok dan merasa cemas ketika mendengar suara yang cukup keras.
Lurah Wonosari, Harpan, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa satu orang tewas dalam insiden tersebut.
Saat itu, korban tewas, RAZ, sempat terkapar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina di kota Prabumulih.
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya petir dan dampak tragis yang dapat terjadi dalam sekejap.
(*)