Jalur kendaraan selebar 3 meter membentang dari pos jaga hingga ke depan lobi utama rumah. Dua pintu utama berbahan kayu cokelat muda terbuka di depan lobi, seolah menanti kedatangan para tamu.
Namun, pada sore itu, tidak ada seorang pun tamu yang datang ke rumah tersebut.
Kesunyian dan kegelapan. Itulah yang dirasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut.
Saat ini, rumah Cendana yang dulunya menjadi pusat pengambilan keputusan pada masa pemerintahan Soeharto, sudah ditinggalkan pasca wafatnya Soeharto pada 27 Januari 2008.
Tidak ada satu pun dari enam anak Soeharto yang tinggal di rumah bersejarah itu.
Profil Presiden Soeharto, Bapak Pembangunan yang 32 Tahun Berkuasa
Melansir dari Kompas.com, Soeharto, yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Nasional, adalah Presiden kedua Republik Indonesia.
Menurut Perpustakaan Nasional RI, Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta, pada tanggal 8 Juni 1921.
Dia berasal dari keluarga sederhana; ayahnya, Kertosudiro, adalah seorang petani yang juga bertugas sebagai pembantu lurah dalam pengaturan irigasi sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Soeharto mulai bersekolah pada usia 8 tahun. Awalnya, dia belajar di Sekolah Dasar (SD) Puluhan, Godean, sebelum pindah ke SD Pedes di Kemusuk Kidul.