Di unggahan itu, ibu korban membenarkan bahwa anaknya telah dikeroyok oleh senior anak-anak kelas 3 SMA Binus Serpong.
"Menjawab semua rasa penasaran para orang tua Binus. Ya benar adanya telah dilakukan kekerasan terhadap anak saya, yang dilakukan seniornya anak-anak kelas 3 SMA Binus Internasional School Serpong, sekelompok genk sekolah dan mereka punya peran masing-masing dalam kehajahatannya," ujarnya.
Ia juga mengungkap perlakuan jahat yang diterima anaknya.
Mulai dari dipukul, dicekik, ditendang, diludahi hingga dibakar di bagian tangannya.
"Sejak tanggal 2 Februari anak sy dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendang, diludahi bergantian, badannya disundut dengan rokok, dipukul pakai kayu dari belakang, dihajar bagian perutnya dan ditonton banyak orang."
"Masih banyak lagi yang gak bisa saya sebutkan dan berlanjut ke part 2 sebelum pemilu, dihajar lagi, dan dibakar tangannya pake korek api yang dipanasin dan tololnya mereka videokan," jelasnya.
Jika tak ketahuan, pelaku sebenarnya berniat melakukan perundungan itu di lain hari.
"Saya sudah dapat videonya dan mereka bilang itu hanya pemanasan dan akan dilanjut lagi hari Kamis," ujarnya.
Ibu sang korban pun menjelaskan kenapa anaknya tak melawan dihajar oleh para senior.
"Kenapa anak saya tidak bisa melawan, karena diancam kalo lapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya juga, akan dilecehkan dan bahkan mengancam membunuh," tulisnya.