Grid.ID - Aksi dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mendadak viral.
Pasalnya sang dosen yang bernama Herka Maya Jatmika berhasil bikin mahasiswanya berbinar-binar.
Usut punya usut, sang dosen ternyata memanggil pedagang siomay ke kelas dan mentraktir semua anak didiknya itu.
Melansir dari Tribuntrends.com, Jumat (23/2/2024), dalam video yang beredar tampak pedagang siomay dengan panci khasnya berada di dekat ruang kelas.
Kumpulan mahasiswa pun tampak mengerubuti di sekelilinginya.
Sang dosen bahkan duduk di meja dengan laptop dan sepiring siomay.
Aksi tersebut pun dilakukan sang dosen pada Rabu (21/02/2024).
"Ya itu pure (murni) aja, instan aja sebetulnya," ujar Herka Maya Jatmika dikutop dari Tribunnews.com.
Usut punya usut, hal itu bermula saat akan mengajar, sang dosen mendadak melihat para mahasiswa tampak lesu.
Sang dosen pun berpikiran anak didiknya itu tengah merasa lapar hingga menjadi tak aktif saat berada di kelas.
"Keliatannya mereka laper tidak bersemangat lesu, saya tanya ada yang belum paham dengan yang saya sampaikan mata kuliahnya?
Atau materinya ada yang nggak paham? Ternyata diem aja, aduh terus ini mau digimanakan," beber Herka.
Melihat hal tersebut, muncullah ide dari sang dosen untuk mentraktir siomay dan meminta tolong ke mahasiswa untuk mencari sang pedagang.
"Sana turun cari bakul (penjual) siomay deket-deket sini aja suruh naik sak bakul e (sama penjualnya).
Akhirnya ya mereka cari beberapa bakul siomay di sekitar GOR (GOR UNY) mungkin.
Terus dapat bawa naik ke atas satu panci gede itu," imbuhnya.
Dan ya, wajah mahasiswa yang semula lesu mendadak menjadi berbinar-binar.
"Ya mereka lihat itu langsung ambyar, dalam artian wajahnya juga berbinar-binar seneng banget kan apalagi makan gratis," ujar Herka.
Mahasiswa tersebut bahkan diperbolehkan membawa pulang siomay dari sang dosen.
"Akhirnya ya sudah, mereka ngambil sendiri-sendiri itu, pokoknya sak waregmu (sampai kenyang), yang penting nanti di kelas (semangat kuliah).
Mereka boleh bawa pulang silakan ngga papa. Akhirnya ya habis kok itu satu panci gede," tandas sang dosen.
(*)