Grid.ID - Putra Vincent Rompies diduga terlibat kasus bullying.
Belakangan ramai kasus perundungan yang diduga dilakukan siswa SMA Binus Serpong, salah satunya putra Vincent Rompies.
Terkait kasus bullying tersebut, Vincent Rompies berharap masalah bisa dilakukan secara damai dan kekeluargaan.
Melansir Kompas TV, Vincent telah menjalani pemeriksaan di Polres Tangerang Selatan pada Kamis (23/2/2024).
Presenter itu menjalani pemeriksaan sejak pukul 11 siang.
Vincent mengaku berempati atas kasus yang terjadi dan berharap tidak ada lagi perundungan yang terjadi di sekolah.
"Pertama-tama saya sangat berempati atas kejadian atau peristiwa yang terjadi saat ini. Harapannya semoga tidak ada lagi peristiwa aau kejadian seperti ini di masa mendatang maupun di lingkungan sekolah maupun lingkungan terdekat," ujar Vincent seperti dikutip Grid.ID dari tayangan Kompas TV, Jumat (23/2/2024).
Ia mengungkapkan kalau pemeriksaan ini berjalan baik.
"Sangat kooperatif, saya sangat mengapresiasi kinerja di Polres Tangsel ini semoga berjalan lancar sih," imbuhnya.
Vincent mengungkapkan kalau saat ini putranya masih berstatus sebagai saksi.
Meski korban telah melaporkan kasus bully ini ke Polisi, Vincent berharap masalah ini bisa dilakukan secara kekeluargaan.
Ia juga masih berusaha menghubungi keluarga korban.
"Saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor supaya masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik," ungkap Vincent.
"Yang penting kekeluargaan, semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai, berdiskusi, dan semua bisa kembali normal lagi," ungkap artis 43 tahun itu.
Sementara itu, melalui keterangan tertulis, pihak Binus School Serpong menyebut bahwa para pelaku yang terlibat perundungan sudah diberhentikan dari sekolah.
"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif," kata Haris Suhendra, Humas Binus Scholl Serpong, Rabu (21/2/2024).
"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian," imbuhnya.
Namun pihak sekolah belum menjelaskan lebih rinci terkait jumlah siswa yang dikeluarkan.
(*)