Find Us On Social Media :

Pameran Seni Rupa Merayakan Kebudayaan di Bentara Budaya Jakarta Resmi Dibuka, Ada Workshop Menarik!

By Ulfa Lutfia Hidayati, Jumat, 23 Februari 2024 | 13:07 WIB

Pembukaan Pameran Seni Rupa Merayakan Kebersamaan di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Grid.ID - Bentara Budaya Jakarta kembali menggelar pameran seni rupa.

Kali ini pameran seni rupa di Bentara Budaya Jakarta digelar dengan tema "Merayakan Kebersamaan".

Secara resmi Pameran Seni Rupa "Merayakan Kebersamaan" dibuka pada Kamis (22/2/2024).

Acara ini diresmikan oleh artis sekaligus presenter Olga Lydia.

Pameran ini berlangsung hingga tanggal 29 Februari 2024 dengan jam buka pukul 10.00 - 18.00 WIB.

Pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk mengunjungi pameran ini.

Pameran seni rupa “Merayakan Kebersamaan” menghadirkan sepilihan karya dari perupa-perupa Indonesia seperti AC Andre Tanama, Fatih Jagad Raya Aslami, Galuh Taji Malela, Hanny Widjaja, Nissan Kristiyanto, Putu Sutawijaya, Sarnadi Adam, Sidik W Martowidjojo, Syakieb Sungkar, Teguh Ostenrik, dan Vy Patiah.

Semangat kebersamaan sebenarnya sudah tumbuh berabad-abad silam, jauh sebelum nama Indonesia muncul.

Ada ruang di mana masyarakat dari berbagai latar belakang kultural tumbuh bersama.

Baca Juga: Ratu Adil: Pameran Tunggal Budi Ubrux dan Peluncuran Buku Sindhunata

Di ruang itu tumbuh pergaulan budaya.

Buku Orang Padang Tionghoa - Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang tulisan Riniwaty Makmur (Penerbit Buku Kompas- 2018) menggambarkan bagaimana pergaulan budaya tumbuh di ruang kehidupan Padang.

Salah satunya di ranah kuliner.

Lidah orang Tionghoa merespons rendang Minang, dan hasilnya adalah rendang Tionghoa dengan cita rasa lebih ringan.

Ini berbeda dengan rendang “made in” Minang yang terkesan lebih menyengat dan nendang. Rupanya terjadi tawar menawar lidah.

Daging pada rendang Minang terlihat lebih gelap, dan terasa lebih menyengat pedas karena porsi rempah dan cabai yang lebih banyak, ketimbang rendang bikinan orang Tionghoa.

“Karya-karya dalam pameran Merayakan Kebersamaan ini seperti catatan hasil pergaulan budaya. Di dalamnya ada dialog kultural, dan tawar-menawar gagasan," ujar Frans Sartono selaku kurator Bentara Budaya.

Menurut Frans, karya seniman merupakan bentuk catatan sejarah serta harapan akan pentingnya hidup dalam kebersamaan.

"Para seniman juga mencatat sejarah, serta harapan akan pentingnya hidup bersama-sama di ruang yang guyub dan terbuka," lanjut Frans.

Baca Juga: Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran Seni Rupa Dua Petarung Karya Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin

"Karya-karya dalam pameran ini bagaikan narasi visual tentang buah-buah dari pergaulan budaya. Ada pula catatan-catatan perjalanan dalam tata hubungan, idealisme hidup bersama yang melahirkan keindahan, yang kemudian dapat dinikmati bersama pula,” sambungnya.

Selain pameran, akan diadakan pula Workshop Cyanotype dengan narasumber Fajar Nurhadi pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 pukul 14.00 - 17.00 WIB.

Hanya dengan biaya Rp 200.000,00 pengunjung dapat mengikuti workshop menarik ini.

(*)