Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Kuasa hukum Vincent Rompies, Yakup Hasibuan turut menanggapi kabar anak kliennya yang diduga melakukan perundungan, dikeluarkan dari sekolah.
Beberapa waktu lalu ramai menjadi bahasan mengenai perundungan yang terjadi di Binus School Serpong.
Perundungan itu dilakukan oleh geng yang di dalamnya termasuk anak dari presenter terkenal Vincent Rompies.
Dilansir dari Kompas.com, pihak sekolah telah mengeluarkan keterangan bahwa semua pelaku bullying atau perundungan telah dikeluarkan dari sekolah.
Hal itu diungkapkan oleh Humas Binus School Serpong, Haris Suhendra.
Ia mengatakan bahwa semua siswa yang terlibat sudah tidak lagi menjadi bagian dari komunitas sekolahnya.
"Semua siswa yang terbukti melakukan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," ujarnya.
Selain itu, pihak sekolah juga akan memberikan sanksi tegas kepada siswa lain yang terlibat menyaksikan aksi perundungan tanpa mencoba untuk mencegah.
"Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," terangnya.
Namun berbeda dengan kabar yang beredar mengenai drop out yang diterima para pelaku, kuasa hukum anak Vincent Rompies justru memberikan tanggapan yang berbeda.
Dilansir dari Tribun Seleb, Yakup Hasibuan selaku kuasa hukum anak Vincent Rompies mengatakan bahwa pihak sekolah meminta para terduga pelaku untuk mengundurkan diri.
Yakup pun merasa bahwa pihak sekolah berlebihan dengan memberikan sanksi untuk mengundurkan diri dari sekolah.
"Sekarang yang sebenarnya sedikit saya sayangkan adalah, ada perilaku yang menurut kami, sedikit berlebihan dan sepihak yang dilakukan oleh Binus karena meminta orang tua dari anak untuk membuat pengunduran dirilah," ujar Yakup.
"Dan itu yang menurut kami sangat disayangkan," sambungnya.
Sang kuasa hukum juga memberikan tanggapannya terkait kabar yang beredar, yang menurutnya keliru.
"Bukan di-drop out. Jadi awalnya, anak-anak diperiksa. Saya nggak bisa ngomong buat yang lain, tapi untuk anak (Vincent Rompies) ini diperiksa di sekolah tanpa pihak-pihak yang berwenang lainnya, tanpa psikolog dan lain-lain," ujarnya.
Pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut lantaran sudah dekat dengan ujian yang ada di sekolah.
"Padahal yang bagian kuncinya adalah, minggu depan ujian lo," imbuh Yakup.
Lebih lanjut, Yakup menganggap pihak sekolah terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan.
"Jadi bayangkan dari kelas 1 sampai kelas 12 di satu sekolah, yang harusnya sekolah itu melindungi memberikan pembinaan, tapi seakan-akan ini kok sepihak dan sangat buru-buru ya? Tiba-tiba ya sudah, 'Mohon mengundurkan diri'," jelasnya.
(*)