Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Kisah pilu dialami oleh santri asal Banyuwangi yang tewas dengan kondisi tak wajar.
Korban tewas diduga dianiaya oleh seniornya di sebuah pondok pesantren Kediri.
Dilansir dari Unggahan Instagram @kompascom pada (27/2/2024), korban diketahui berinisial BBM (14).
BBM meninggal dunia di pondok pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada (23/2/2024).
Berdasarkan penyelidikan polisi, korban meninggal lantaran dikeroyok oleh rekan sesama santri.
Korban dikeroyok oleh empat orang santri.
Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara dilansir dari Tribun Bengkulu, peristiwa pengeroyokan diketahui terjadi di lingkungan pesantren.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji.
Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ini empat orang pelaku pengeroyokan telah diamankan polisi.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut," ujar Bramastyo.
Ibu korban pun menangis histeris tak percaya sang anak meninggal dalam kondisi tak wajar.
Awalnya, ibu korban yang bernama Suyanti tidak diperbolehkan untuk melihat kondisi jasad anaknya lantaran pihak pesantren berdalih sudah disucikan.
Namun ia akhirnya tetap melihat jasad sang anak dan mengetahui fakta kondisi anaknya meninggal tak wajar.
"Keadaan anak saya itu darah udah netes-netes sampai di pintu. Katanya dibilang 'jangan dibuka, sudah disucikan, sudah dimandikan, disholatkan'," ujar Suyanti.
"Saya ingin mencium anak saya, ternyata mukanya udah hancur, matanya udah bengkak, ini (leher) seperti berlubang, sekujur tubuhnya dan paha banyak sundutan rokok, tangannya lebam-lebam," tambahnya.
Lantaran tak terima dengan kondisi jasad anaknya, Suyanti pun melaporkan ke polisi.
Terlebih pihak pengurus menyebut korban tewas karena jatuh dari kamar mandi.
Kini kasus dalam proses penyidikan oleh kepolisian.
Keempat tersangka pun telah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
(*)