Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Penyebab kematian santri asal Banyuwangi yang tewas tak wajar di pondok pesantren Kediri akhirnya terungkap.
Dilansir dari Tribun Bengkulu, korban meninggal lantaran dianiaya oleh sesama santri.
Pihak kepolisian pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan juga olah TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Kapolres Kediri saat ini telah menetapkan empat orang yang terlibat penganiayaan sebagai tersangka.
"Minggu malam kami telah mengamankan 4 orang dan kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji.
Diketahui motif penganiayaan terhadap korban adalah karena kesalahpahaman.
Namun hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyidikan.
"Kita juga masih dalam keterangan saksi-saksi, termasuk saksi dokter yang menerima jenazah di Banyuwangi," ujar Bramastyo.
Dilansir dari Kompas.com, ternyata sebelum meninggal karena dianiaya, korban sempat mengirimkan pesan dan meminta tolong pada keluarga.
Mendiang korban sempat meminta pulang melalui pesan kepada sang ibu, Suyanti.
Dari pesan yang dikirimkan, korban merasa ketakutan hingga meminta untuk cepat dijemput.
"Sini jemput Bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaa tolonggh." Isi pesan mendiang korban kepada ibunya.
Beberapa hari sebelum meninggal, korban juga sempat menelepon ibunya untuk minta cepat dijemput.
Namun saat itu sang ibu tidak mengetahui alasan mendiang anaknya meminta untuk dijemput.
"Dia minta dijemput. Tak tanya alasannya kenapa, ndak disebutkan. Intinya minta dijemput gitu," ujar Suyanti.
Lebih lanjut, Suyanti mengungkapkan sosok mendiang anaknya itu memang dikenal pendiam.
Namun saat sang anak meminta untuk dijemput, sang ibu tak mengiyakan dan agar menunggu sampai Ramadhan, lantaran saat itu Suyanti sedang bekerja di Bali.
Saat jenazah sampai di rumah duka, Suyanti terkaget lantaran kondisi jasad mendiang anaknya terlihat tak wajar.
Pada awalnya pihak pengurus pesantren menyebut bahwa korban jatuh di kamar mandi.
Namun pihak keluarga tak mau begitu saja percaya.
"Ada luka lebam dan sundutan rokok di sekujur tubuh, ditambah ada luka seperti jeratan di leher."
Baca Juga: Viral, Pelanggan Bengkel di Depok Ngamuk dan Ancam Montir dengan Alat Press Ban Gegara Tak Mau Bayar
"Hidungnya juga terlihat patah. Ini sudah pasti bukan jatuh, tapi dianiaya," ujar Mia, kakak korban.
Saat ini empat tersangka telah diamankan oleh polisi untuk dimintai keterangan.
(*)