Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang santri yang tewas dianiaya oleh senior di pondok pesantren Kediri ternyata sempat minta untuk dijemput oleh keluarga.
Santri berinisial BBM (14) telah menjadi korban penganiayaan oleh senior di pondok pesantren Kediri.
Dilansir dari Tribunnews.com, sebelum meninggal dunia dianiaya oleh senior, korban ternyata sempat minta untuk dijemput.
Korban mengirimkan pesan kepada sang ibunda untuk menjemputnya pulang.
"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," tulis korban.
Bahkan diakui sang ibunda, beberapa hari sebelum meninggal, korban kerap menghubungi keluarganya minta untuk pulang.
"Dia minta dijemput. Tak tanya alasannya kenapa, ndak disebutkan. Intinya minta dijemput gitu," ujar Suyanti.
Namun saat itu Suyanti meminta sang anak agar bersabar sampai Ramadhan.
Hal itu lantaran saat itu Suyanti sedang berada di Bali untuk bekerja.
"Sabar tunggu Ramadhan nggak bisa ta nak? Nggak, kata dia. Begitu jawabnya singkat dalam pesan WA yang saya terima," jelas Suyanti.
Sementara dilansir dari Kompas.com, saat ini keempat tersangka telah diamankan pihak kepolisian.
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita laksanakan penahanan lebih lanjut," ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi AKBP Bramastyo Priaji.
Diketahui tersangka berinisial MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17).
Keempat tersangka yang melakukan penganiayaan terhadap korban berasal dari daerah yang berbeda.
Sementara motif dari para tersangka tega melakukan kekerasan terhadap korban adalah karena kesalahpahaman.
Namun saat ini pihak polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Tapi itu masih kita dalami lebih lanjut," terangnya.
(*)