Find Us On Social Media :

Mengenal Hepro, Solusi Inovatif untuk Atasi dan Cegah ISPA hingga TBC

By Yussy Maulia,ADV PI, Kamis, 29 Februari 2024 | 19:00 WIB

Teuku Wisnu saat mencoba Hepro.

Grid.ID – Gangguan pernapasan mengintai masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Saat terserang ISPA, seseorang akan kesulitan menghirup udara karena saluran pernapasannya terinfeksi. Kondisi ini bisa membuat penderitanya tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.

Melansir laman kemkes.go.id, beberapa penyakit yang tergolong ISPA adalah batuk pilek, sinusitis, pneumonia, radang tenggorokan akut, bronkitis, dan tuberkulosis (TBC).

Meski disebut-sebut sebagai penyakit yang dipicu oleh polusi udara, ISPA juga bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Oleh sebab itu, penyakit ini dapat menyerang segala kalangan dan jenis umur.

Baca Juga: Putri Indro 'Warkop' Hada, Kenang Rawat Mendiang Ibunda saat Idap Kanker Paru

Gejala ISPA juga bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Selain itu, pengobatan yang tepat dan berkesinambungan dapat mempercepat pemulihan dan mencegah gejala ISPA muncul kembali pada tubuh penderitanya.

Merespons kondisi tersebut, Hepro hadir sebagai imunomodulator yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi paru-paru penyebab ISPA, TBC, dan gangguan pernapasan lainnya.

Selain itu, Hepro menggabungkan manfaat propolis trigona dengan bahan alami pilihan lainnya yang berkualitas tinggi sehingga diklaim menghasilkan senyawa yang unggul, seperti kombinasi senyawa antibakteri, antivirus, anti-inflamasi, dan antioksidan.

Kombinasi senyawa tersebut penting untuk membantu menjaga imunitas tubuh, terutama di tengah kondisi cuaca yang tak menentu.

Baca Juga: STPI dan Sejumlah Stakeholder Paparkan Temuan Terkait TBC di World Conference on Lung Health 2023

Sebagai informasi, Hepro dihasilkan melalui proses formulasi yang tepat dan seimbang sesuai dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB).

Obat herbal tersebut juga merupakan produk nutraceutical yang dihasilkan oleh lebah tanpa sengat (stingless bee) asal Indonesia.