Find Us On Social Media :

Mewahnya Rumah Prabowo Subianto di Yordania, Disebut-sebut Jadi Hunian Termegah, Dekat dengan Kedubes RI

By Fidiah Nuzul Aini, Sabtu, 2 Maret 2024 | 06:50 WIB

Mewahnya Rumah Prabowo Subianto di Yordania, Disebut-sebut Jadi Hunian Termegah, Dekat dengan Kedubes RI

Pada tahun 1998, Prabowo diangkat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan di bawahnya sekitar 11.000 prajurit.

Dia memegang peran penting dalam TNI AD.

Ketika terjadi Reformasi pada tahun 1998, Prabowo dipercaya untuk menjaga keamanan Jakarta di tengah situasi politik yang kacau dan demo mahasiswa yang besar-besaran.

Setelah masa Reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad dan ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.

Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira karena beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer dengan pangkat Letnan Jenderal.

Setelah keluar dari militer, Prabowo memulai karir bisnisnya dengan memiliki berbagai perusahaan di dalam dan luar negeri.

Pada tahun 2004, Prabowo memasuki dunia politik dengan menjadi anggota Partai Golkar.

Dia mencalonkan diri sebagai capres Golkar pada tahun yang sama, tetapi kalah dari Wiranto.

Setelah keluar dari Golkar pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Pada Pemilu 2009, Gerindra berhasil meraih 26 kursi di DPR RI.

Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres dari Megawati. Pasangan ini hanya memperoleh 26,79 persen suara, kalah dari pasangan SBY-Boediono.

Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali maju bersama Hatta Rajasa sebagai cawapres.

Pasangan ini diusung oleh Koalisi Merah Putih yang terdiri dari tujuh partai, melawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat.

(*)