Paket sate diketahui dikirimkan melalui jasa ojek online (ojol).
"Dikirimin makan, sate oleh seorang wanita (driver ojol). Itu sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa pagi jam 07.00 WIB," ujar Eko Sudiyanto, Ketua RT 06/ RW 14.
Usai mendapatkan kiriman sate, ibu korban juga mendapat pesan WhatsApp yang dikirim menggunakan nomor korban.
"Pas kiriman sate ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya 'enak nggak bu? Coba dimakan'. Tapi karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," ujar Eko.
Kiriman sate tersebut rupanya tak dimakan orang tua korban sampai pihak kepolisian datang menyampaikan kabar duka soal Indriana.
Sate itu pun dibawa oleh pihak kepolisian.
"Akhirnya sate itu dibawa sama polisi. Mungkin buat dicek, takutnya ada niat jahat juga. Apa ada racun atau bagaimana saya enggak tahu. Karena secara logika Indriana sudah meninggal," jelas Eko.
Diketahui sebelumnya korban pamit meminta izin untuk liburan di Puncak.
Kecurigaan pun muncul saat orang tua korban mencoba menelepon namun tidak pernah diangkat oleh korban.
(*)