Find Us On Social Media :

Sambil Menahan Tangis, Anang Hermansyah Kenang Sosok Almarhum Ayahanda Bimbim Slank: Orangnya Baik Sekali

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 5 Maret 2024 | 11:23 WIB

Anang dijumpai di rumah duka di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID - Musisi Anang Hermansyah mendatangi rumah duka ayahanda Bimbim Slank di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Selasa (5/3/2024).

Diketahui bahwa Sidharta Manghurudin Soemarno alias ayahanda Bimbim Slank meninggal dunia di usia 88 tahun pada hari Senin (4/3/2024) di RS Asri Jakarta.

Pantauan Grid.ID, Anang datang sendirian pada pukul 10.34 WIB dan langsung masuk ke dalam rumah duka.

Saat mengenang sosok ayahanda Bimbim, Anang Hermansyah pun tampak menahan tangis.

Menurut suami dari Ashanty ini, ayahanda Bimbim adalah sosok yang sangat baik dan menginspirasi.

Apalagi mengingat bahwa Anang dulunya sempat tinggal di 'Markas' Slank saat masih meniti kariernya.

"Bapak itu menginspirasi banget karena deket sama kita semua waktu tinggal di sini. Aku kan tinggal di sini lama hampir tiga tahun, jadi bener bapak itu menginspirasi. Orangnya baik sekal, baik banget, terlalu baik sih," kata Anang di rumah duka di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).

Dari ayahanda Bimbim, Anang mengaku mendapat pelajaran hidup yang sangat berharga.

Baca Juga: Azriel Hermansyah Buka Usaha Tempat Fitnes, Ashanty: Dia Bisa Menentukan Arah Hidupnya

Ada beberapa nasihat yang masih diingat Anang, yang membuatnya bisa menjadi musisi sukses hingga sekarang.

Salah satunya adalah untuk pantang menyerah, terus berjuang, dan terus kreatif dalam mencapai cita-cita.

"Wejangan beliau adalah 'Nang, kamu jangan pernah putus asa'. Beliau selalu mengajarkan anak-anak sini untuk selalu tidak putus asa karena perjuangan itu kalo kita meninggal selesai. Kalau masih hidup jangan pernah tidak kreatif," ujar Anang.

Selain itu, Anang juga dinasihati agar tetap mendekatkan dirk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sebab, manusia hanya bisa berusaha yang terbaik dan segala hasilnya ditentukan oleh Tuhan.

"Selalu mendekatkan kepada Yang Maha Kuasa. Karena segala keputusan ada di Yang Kuasa. Dan kita hanya mampu berikhtiar saja, tetapi keputusan hanya Allah yang punya. Itu beliau," pungkas Anang.

(*)