Sebelum menjabat sebagai KASAU, ia menduduki beberapa jabatan penting, termasuk Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Panglima Kohanudnas, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, dan Danlanud Iswahjudi.
Yuyu adalah salah satu penerbang TNI AU F-5 Tiger II dengan panggilan Lion, yang berhasil mencapai Badge 2.000 jam terbang.
Dalam masa kepemimpinannya, ia menetapkan prioritas utama untuk memiliki pesawat multi-fungsi Sukhoi Su-35 dan berencana menyelesaikan kontrak pembelian pada akhir Januari 2018.
Kontrak tersebut akhirnya ditandatangani pada bulan Februari 2018, di mana pemerintah Indonesia memesan 11 pesawat Sukhoi Su-35 senilai USD 1,14 Miliar.
Yuyu adalah alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU), dengan pangkat Letnan Dua pada September 1986.
Selanjutnya, ia menempuh pendidikan penerbang (sekbang) dan diwisuda sebagai penerbang pada tahun 1987.
Pada tahun 1996, Yuyu menjadi lulusan terbaik Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 59.
Kemudian, pada tahun 2000, ia kembali meraih gelar lulusan terbaik saat menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan 36.
Yuyu kemudian menempuh pendidikan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) Angkatan 37 pada tahun 2010 dan menduduki Peringkat 3 Umum atau Peringkat 1 dari matra TNI AU.
Ia menyelesaikan pendidikan kedinasannya pada tahun 2013 dengan mengikuti Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XIX Lembaga Ketahanan Nasional dan meraih Peringkat 1 di antara seluruh peserta TNI-POLRI.
Yuyu memiliki istri bernama Ayuning Dewanti.