Belakangan, perawat bertanya kepada Hawkes apakah dia pernah mempertimbangkan untuk mempekerjakan pekerja seks yang menyesuaikan layanan mereka dengan penyandang disabilitas.
"'Dulu saya salah satunya'. Pengakuannya mengejutkan saya," lanjut Hawkes kepada Take 5.
Hawkes sebenarnya pernah menyukai pria di kampusnya.
Namun setelah sang pria tahu perasaannya dan memilih menjaga jarak, ia menjadi pesimis untuk menemukan pasangan.
"Keesokan harinya, saya bekerja dari rumah dan hanya itu yang dapat saya pikirkan.
Saya menyukai seorang pria di uni, tapi setelah dia diejek karena memiliki perasaan padaku, dia menjaga jarak.
Baca Juga: Amanda Manopo Ogah Disamakan dengannya Gegara Keperawanan, Begini Reaksi Ayu Ting Ting, Marah?
Setelah itu, aku menganggap impianku untuk memiliki pasangan suatu hari nanti tidak akan terjadi, jadi aku menyibukkan diri dengan pekerjaan dan komitmen lainnya.
Tapi mengalami COVID membuat saya sadar hidup ini terlalu singkat.
Merasa senang, saya mencari pekerja seks secara online dan menemukan situs pendamping independen," paparnya.
Melanie Hawkes cukup kecewa karena di situs tersebut sebagian besar pria tidak menunjukkan wajah mereka.
Hingga akhirnya ia membaca dengan teliti situs tersebut dan menemukan foto seorang pria bernama Chayse.