Grid.ID – Pada hari Senin (11/3/2024) kemarin, umat Hindu di Bali merayakan hari raya Nyepi.
Suasana khidmat yang biasanya terjaga di hari raya Nyepi, tiba-tiba heboh dengan kehadiran ibunda artis Atiqah Hasiholan, aktivis Ratna Sarumpaet.
Dalam sebuah foto yang viral beredar, Ratna Sarumpaet terlihat duduk di kursi penumpang sebuah mobil berwarna cokelat.
Di bangku sopir ada seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
Sontak saja kehadiran Ratna Sarumpaet yang bermobil kala itu membuat para pecalang sigap menghadang.
Maklum, kala itu masyarakat Hindu di Bali sedang melewati hari Nyepi.
Tak hanya masyarakat Hindu yang merayakan Nyepi, seluruh wisatawan, dan masyarakat umum dilarang beraktifitas selama 24 jam saat Nyepi.
“Pecalang atau aparat keamanan desa adat di Bali menghentikan mobil yang ditumpangi aktivis Ratna Sarumpaet, Senin pagi (11/3),” tulis I Wayan Wartana seperti ditulis akun @undercover.id.
“Awalnya, pecalang melihat mobil itu melintas di depan sekretariat desa adat atau tepatnya di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.”
Saat diberhentikan para pecalang, ibunda Atiqah Hasiholan itu sempat menyebutkan identitas diri dan alasannya ia keluar dari vila tempatnya menginap.
“Tadi beliau bilang gitu, 'Saya Ratna Sarumpaet’,”
“Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM.”
“Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa Nyepi tanggal 9 (Maret)," kata Wartana.
Tindakan Ratna Sarumpaet yang berkeliaran saat momen hari raya Nyepi itu ternyata didengar oleh politikus sekaligus designer sepatu, Ni Luh Djelantik yang mengaku mendapatkan banyak laporan.
Wanita yang akrab disapa mbok Ni Luh ini menyerukan untuk memberikan sanksi adat kepada seluruh pelanggar tata aturan hari raya Nyepi.
“Penindakan sanksi adat terhadap pelanggar aturan Nyepi,” tulis Ni Luh Djelantik dalam akun Instagramnya.
“Puasa Nyepi Mbok batal lagi, karena ulah manusia tidak bertanggung jawab melanggar aturan. Wajahnya familiar, kesayangan tahu ini siapa?” sindir Ni Luh.
Ni Luh juga mengunggah beberapa foto ketika Ratna Sarumpaet ditegur para pecalang.
“Buk, lain kali, gunakan hp ibuk untuk cari informasi. Dimana bumi dipijak disana langit ibuk junjung.”
“Langkah selanjutnya, pihak pecalang, bendesa dan kelian adat segera menindaklanjuti, memberlakukan sanksi adat terhadap pelanggar.”
Baca Juga: 15 Bulan di Bui, Ratna Sarumpaet Mengaku Tambah Gemuk, kok Bisa?
“Kepada seluruh wisatawan dan masyarakat, mohon kita jaga bersama kekhusyukan Hari Suci Nyepi yang hanya setahun sekali.”
Sementara itu, terkait sanksi yang diserukan oleh Ni Luh Djelantik, Wartana menyebutkan kalau saat itu pecalang memilih untuk memberi informasi secara persuasif.
Ratna Sarumpaet kembali ke villa tempatnya menginap tanpa melakukan protes kepada pecalang.
“Tidak memberikan hukuman apa-apa.”
“Kita juga antisipasi dengan desa adat lain, Desa Canggu dan Desa Berawa biar beliau enggak ke mana-mana tapi beliau sudah balik ke vilanya.”
Drama Dipukuli Sampai Babak Belur
Bukan kali ini saja Ratna Sarumpaet membuat heboh pemberitaan dan jagad dunia maya.
Sekitar 6 tahun yang lalu, Ratna Sarumpaet mengaku dikeroyok atau dianiaya di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018, lantaran wajahnya bengkak dan lebam.
Kepada pihak keluarga, Ratna Sarumpaet menyebutkan kalau ia baru saja mendapatkan tindak kekerasan dari orang tak dikenal.
Banyak pihak yang saat itu percaya dengan penyataan Ratna Sarumpaet, termasuk beberapa politisi atau publik figur yang kini sudah menjadi politisi.
Namun faktanya, pada 21 September 2018 dirinya mendatangi salah satu rumah sakit bedah di Jakarta.
Baca Juga: Couple Goals, Intip Penampilan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto Saat Datang ke Sebuah Acara Bersama
Niat hatinya ingin melakukan sedot lemak pada wajahnya.
Dia telah membuat janji dengan dokter bedah bernama Sidiq dan mengaku sudah beberapa kali menjalani operasi yang dibawahi langsung oleh dokter tersebut.
Keesokan harinya, yakni 22 September 2018, Ratna mengaku melihat wajahnya mengalami lebam-lebam.
Kebohongan Ratna Sarumpaet akhirnya terbongkar setelah salah satu penyanyi sekaligus dokter bedah estetika, Tompi, angkat suara.
Tompi mencurigai bentuk lebam pada wajah Ratna bukan hasil dari tindak kekerasan, namun tindakan medis.
Alhasil, Ratna Sarumpaet yang ditemani oleh putrinya, Atiqah Hasiholan, menggelar jumpa pers dan mengakui kebohongan yang diciptakan.
“Saya enggak tahu kenapa dan saya enggak pernah membayangkan terjebak dalam kebodohan seperti ini,” kata Ratna Sarumpaet kala itu.
“Saya terus mengembangkan ide pemukulan itu dengan beberapa cerita seperti yang diceritakan," tutur Ratna.
"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri," kata Ratna Sarumpaet. (*)