Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Seorang selebgram mendadak berubah menjadi tua padahal baru 22 tahun.
Dilansir Grid.ID dari TribunTrends.com pada Selasa (19/3/2024), penampilan selebgram asal Amerika Serikat ini pun jadi bahan omongan.
Shawna Eveler muncul dengan kulit wajah mengkilap di video terbarunya.
Tak sampai di situ saja, tampak bibir hidung dan keseluruhan wajahnya sedikit membengkak.
Penampilan Shawna ini terlihat bak dirinya sudah menjadi tante-tante berusia 45 tahun ke atas.
Shawna kemudian mengungkap bahwa usianya baru 22 tahun meskipun punya penampilan seperti itu.
"45? Aku mungkin terlambat 20-an, 30-an. Umurku 22, ya, shocker," kata Shawna Eveler.
Awalnya banyak yang tak percaya jika ia masih berusia 22 tahun sebelum tahu penyebabnya.
Baca Juga: Kecanduan Perawatan Wajah, Masayu Anastasia Justru Ogah Lakukan Operasi Plastik, Ini Alasannya
"Tidak mungkin kamu berusia 20-an. Astaga," tulis seseorang di TikTok-nya.
Shawna Eveler pun kemudian mengungkap bahwa dirinya melakukan prosedur botox dan filler.
"Menurutku itu preferensi pribadi, kalau aku ingin mendapatkan filler," kata Shawna.
"Aku rasa tidak ada yang boleh menghentikanku untuk mendapatkan filler karena itu wajahku sendiri," sambungnya.
Melansir Kompas.com, dr.Cynthia Jayanto M.Biomed (AAM) mengungkap bahwa botox dan filler sebenarnya aman digunakan.
Pada usia 20-30 tahun biasanya injeksi botox bukan dipakai untuk perawatan antiaging, namun perawatan estetik.
“Maksudnya botox bisa membantu mengecilkan otot rahang, mengecilkan pori-pori, membut kulit tampak lebih glowing dan sehat,” kata dr. Cynthia.
Namun sebelum memutuskan melakukan botox dan filler ada baiknya untuk berkonsultasi dahulu.
Baca Juga: Kerap Tampil Cantik, Amanda Manopo Akui Habis 100 Juta untuk Sekali Perawatan
Hal ini dilakukan agar terapi yang diberikan tepat sasaran dan masalah kulit teratasi sesuai keluhan.
“Biasanya penilaian yang dilakukan tergantung keluhan pasien, misal pasien keluhan acne ya diarahkan ke terapi acne nya," kata dr. Cynthia.
"Kemudian dilihat derajat sakit acne nya bagaimana, dari situ baru diputuskan mau ke arah mana kebutuhan treatmennya, oleh sebab itu perlunya berkonsultasi dahulu sebelum treatment,” sambungnya.
"Setelah dilihat kualitas kulit di skin analyze menunjukan kesehatan kulitnya lebih tua dari usia kronologisnya," tambahnya.
"Dengan keluhan sudah banyak keriput, banyak hiperpigmentasi, bisa jadi perlu dilakukan tindakan anti aging seperti skin booster, chemical peeling, botox atau infus antioksidan,” ungkapnya.
(*)