Grid.ID - Warga Kediri mendadak dikagetkan dengan kematian nenek bernama Roisah (70).
Roisah sendiri adalah pengemis asal Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Yang diketahui meninggal dunia dengan meninggalkan warisan berupa uang mencapai ratusan juta.
Melansir dari Tribuntrends.com, Jumat (22/3/2024), Roisah meninggal dunia pada 15 Maret 2024 lalu.
Dan warisan yang ditinggalkannya itu tersimpan dalam 50 tas dan kaleng-kaleng bekas di rumahnya dalam bentuk beragam pecahan uang.
“Jumlahnya kisaran 200 sampai 300 juta. Penghitungan masih terus berjalan,” ujar Manon Kusiroto selaku Kepala Seksi Pelayanan Desa Dukuh dikutip dari Kompas.com.
Roisah sendiri diketahui memang hidup seorang diri selama puluhan tahun di desa tersebut.
Sebelumnya, ia memiliki keluarga yakni adik laki-lakinya yang menemani di rumah tepatnya pada masa pendemi Covid-19.
Namun sekarang sang adik diketahui telah meninggal dunia.
Roisah juga diketahui sudah puluhan tahun hidup tanpa suami.
Meski begitu, ia sempat memiliki anak perempuan namun sudah berpisah sejak kecil.
Dan anaknya tersebut kini sudah tinggal bersama keluarganya di Kabupaten Blitar.
Selama ini Roisah diketahui bekerja sebagai pengemis dengan mangkal di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang ada di depan minimarket yang ada Ngadiluwih.
Bahkan sehari-hari Roisah dikenal sebagai sosok yang penutup namun tak pernah menganggu.
“Dari kejiwaan, ada indikasi sedikit gangguan. Kalau ndak gangguan tidak mungkin bertindak seperti itu.
Tapi secara sosial berperilaku baik dan tidak meresahkan masyarakat,” imbuh Manon.
Sebelum meninggal, Roisah sempat sakit hingga keluarganya di Blitar sempat menjemputnya untuk berobat.
Penemuan uang warisan Roisah sendiri terkuak usai keluarga melakukan bersih-bersih rumah.
“Uangnya baru diketahui saat mau bersih-bersih rumah,” ujar Manon.
Diperkirakan uang yang tersimpan di dalam puluhan tas dan kaleng milik Roisah mencapai Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
Dan kini, pihak desa juga telah melakukan penjagaan keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Lingkungan setempat sudah melakukan mekanisme tertentu dan insyaallah aman,” ujar Manon.
(*)