Ia lantas berusaha mengangkat motor yang menindihnya dengan mengucap astaghfirullah.
Kala itu, ia tak paham apa arti ucapan istighfar tersebut.
Akhirnya, ia berhasil dan pulang ke kontrakannya. Di sana, dirinya bertemu Yusuf dan berniat ingin masuk Islam.
Dan dalam perjalanannya belajar Islam, Khoiruddin bertemu seorang wanita yang merupakan anak dari tokoh agama di Lombok Timur.
Khoiruddin yang mendekati wanita itu lantas diminta untuk mendatangi sang ayah, karena sang wanita tak ingin berpacaran.
Dan ya, ia pun betulan datang meski saat itu belum masuk Islam.
Di sana, ia menjelaskan kalau dirinya sudah tertarik dengan Islam dan berniat menjadi mualaf.
Bukan tiba-tiba ingin hijrah karena wanita.
Hingga singkat cerita niatan baik itu diterima ayah dari wanita itu dan kini sang mantan preman juga telah memilih untuk hijrah.
"Kalau anak saya mau sama penjahat, bajingan, atau apalah, saya bisa apa?
Kalau anak saya bahagia, saya bisa apa? Apalagi bisa membawa seseorang menuju kebaikan," kata ayah wanita itu.
(*)