Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Seorang bocah di Bali hampir menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh WNA Amerika.
Kejadian itu pun memancing atensi publik usai video terkait beredar di sosial media.
Dilansir dari Tribun Trends, terduga pelaku diketahui berinisial DCB (33).
DCB nekat melakukan percobaan penculikan terhadap bocah berusia 8 tahun di Bali.
Beruntung pelaku langsung diamankan oleh kepolisian.
Kasus dugaan penculikan itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
"Pelaku saat ini sudah diamankan di Polresta Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk memeriksakan kejiwaan pelaku ke rumah sakit Prof. IGNG Ngoerah Sanglah," ujar Jansen.
Saat ini polisi masih mendalami motif dari terduga pelaku melakukan penculikan.
Dilansir dari Kompas.com, pelaku diduga telah menyekap seorang bocah berinisial DCB (8) di Perum Kori Nuansa, Kuta Selatan, Bali.
Baca Juga: Begini Kondisi Putri Attila Syach Usai Diculik Orang Tak Dikenal Selama 3 Hari
Kronologi bermula saat korban bersama sepupunya pergi ke warung melewati tempat tinggal pelaku.
Pelaku yang melihat korban kemudian mengajak untuk mengobrol dengan bahasa Inggris.
Tiba-tiba pelaku menarik tangan kiri korban dengan kedua tangannya lalu menggendongnya dan membawa ke halaman rumah pelaku.
Kemudian pelaku mengambil pisau di dapur hingga korban ketakutan dan berteriak.
Hingga akhirnya bibi dan paman korban datang mendobrak pintu pagar rumah pelaku hingga terbuka.
Setelah korban berhasil dibebaskan, keluarga korban langsung menghubungi polisi.
Kini polisi telah mengamankan pelaku beserta barang bukti dan saksi-saksi yang ada.
Lebih lanjut, polisi telah bekerja sama dengan pihak imigrasi dan konsulat Amerika guna menangani kasus lebih lanjut.
Tak lupa polisi pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih mengawasi anak-anak yang masih di bawah umur.
"Dengan adanya kejadian ini kami himbau masyarakat khususnya para orang tua dan guru di sekolah, agar mengawasi keberadaan putra-putrinya dan anak didiknya di sekolah," ujar Jansen.
(*)