Ketika Soeharto masih bayi, ayahnya menceraikan ibunya dan menikah lagi dengan seorang wanita lain.
Soeharto kemudian diasuh oleh kakak perempuan ayahnya.
Soeharto tidak pernah mengetahui siapa ayah kandungnya, meskipun ada spekulasi bahwa dia adalah anak dari seorang bangsawan dari trah Hamengkubowono II.
Soeharto selalu menolak spekulasi ini dan mengklaim bahwa dia hanyalah anak desa biasa.
Soeharto menempuh pendidikan dasar di sekolah rakyat di desanya.
Dia kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan pertama di Wuryantoro, Wonogiri, tetapi tidak tamat karena harus berhenti untuk membantu keluarganya.
Pada tahun 1940, Soeharto mendaftar ke sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah, dan lulus sebagai siswa terbaik dengan pangkat kopral.
Setelah itu karier militernya melejit hingga akhirnya ia berhasil menggantikan kepemimpinan Soekarno dan menjadi presiden Indonesia selama 32 tahun.
(*)