Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Kabar tak mengenakkan datang dari warga Jember yang diduga alami keracunan massal akibat mengonsumsi takjil gratis.
Takjil memang sudah menjadi ciri khas tersendiri saat bulan Ramadan.
Tak hanya penjual takjil yang menjamur, namun beberapa orang kerap membagikan takjil gratis kepada warga atau orang-orang di jalan.
Namun malang nasib yang dialami oleh puluhan warga Jember ini.
Dilansir dari Kompas.com, puluhan warga Desa Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi takjil yang dibagikan gratis pada Minggu (31/3/2024).
Puluhan warga mengalami kondisi yang hampir sama, yakni sakit perut, mual, hingga muntah.
Akibatnya, Puskesmas dan klinik kesehatan terdekat penuh oleh warga yang menjadi korban.
Jumlah sementara warga Jember yang mengalami keracunan ada sekitar 56 orang.
"Korban yang dirawat di Puskesmas Mayang ada sekitar 43 orang, yang di Klinik Purwoko 13 orang, jadi ada sekitar 56 korban," ujar Kapolsek Mayang, Iptu Sugeng Romdoni.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait dugaan keracunan tersebut.
Lebih lanjut, polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa sisa makanan takjil yang telah dikonsumsi oleh warga.
Sementara melansir dari laman Tribunnews.com, sebanyak tujuh wanita telah diperiksa oleh petugas.
Ketujuh wanita itu yang bertugas membagikan takjil gratis.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang yang membagikan dan memasak takjil itu," ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, diketahui bahwa jumlah takjil yang dibagikan sebanyak 300 kotak.
"Takjilnya itu jumlahnya 300 kotak. Tetapi korban yang terdeteksi ada sebanyak 53 orang, yang dirawat di Puskesmas Mayang dan klinik," jelasnya.
Para saksi diketahui merupakan komunitas ibu-ibu yang ada di Desa Mayang Jember.
Komunitas tersebut memiliki agenda untuk melakukan iuran sebesar Rp 20 ribu setiap bulannya.
"Jadi mereka dalam satu tahun mengumpulkan uang Rp 20.000. Hingga terkumpul dana sebesar Rp 1.200.000 hingga Rp 1.300.000. Lalu ada ide untuk dibuat bagi-bagi takjil itu," jelasnya.
Diketahui takjil yang dibagikan berupa nasi dengan lauk lengkap dengan tempe dan ayam suwiran.
"Diperkirakan (keracunan) dari lauknya, berupa daging ayam. Sementara tujuh orang yang diperiksa statusnya masih sebatas saksi, belum ada peningkatan status," jelasnya.
Bukti dari sisa makanan yang diamankan akan segera dilakukan uji laboratorium guna mengindikasi adanya dugaan keracunan warga.
(*)