Grid.ID - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) identik dengan seragam khasnya.
Seragam parjurit TNI tak hanya digunakan saat bertugas.
Mungkin banyak dari kamu yang sering melihat anggota TNI tetap berseragam lengkap saat pulang ke kampung halaman.
Apakah ada alasan prajurit TNI harus menggunakan seragam saat pulang kampung?
Video berisi pertanyaan mengapa mengapa prajurit TNI ketika pulang ke kampung halaman harus memakai seragam sempat viral di media sosial.
Salah satu video itu pernah dibagikan di akun Facebook pada Sabtu (5/11/2022) silam.
"Serius nanya, kenapa TNI kalau pulang ke kampung halaman harus pakai seragam?" bunyi narasi pertanyaan yang tertulis di dalam video.
Unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 16.500 kali, dikomentari 3.000 kali, dan dibagikan 59 kali pengguna Facebook.
Saat ditelusuri, pertanyaan serupa juga pernah dilayangkan salah satu warganet di Twitter.
Warganet itu menuliskan pertanyannya melalui kolom komentar di salah satu twit akun TNI Angkatan Udara yang telah terverifikasi, @_TNIAU, 11 Desember 2018.
"Ini serius aku mau tanya karena aku sering jumpain di kereta atau bus.
Kenapa prajurit TNI tak melepas pakaian dinasnya saat pulang menuju kampung halamanya Airmin @_TNIAU ??" tulis warganet tersebut.
Pihak TNI AU kemudian menjawab pertanyaan itu.
Penjelasan TNI
Prajurit TNI yang cuti atau izin pulang kampung bisa saja sewaktu-waktu dipanggil kembali untuk bertugas.
Sehingga, tidak ada salahnya prajurit TNI tetap memakai seragam dalam perjalanan hingga sampai ke kampung halaman.
Dituliskan bahwa hal itu justru sebagai pengingat diri untuk tidak melanggar ketentuan atau aturan yang ada.
Serta, menjadi contoh dalam bersikap dan kesederhanaannya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto membenarkan alasan prajurit TNI tetap memakai seragam dinas saat pulang atau dalam perjalanan menuju kampung halaman sama seperti yang disampaikan akun Twitter TNI AU.
"Iya sama," ujarnya singkat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Pada dasarnya, Kisdiyanto menjelaskan, tidak ada larangan bagi prajurit TNI untuk mengenakan seragam dinas saat cuti atau izin pulang ke kampung halaman.
Namun, hal itu dikecualikan bagi calon prajurit TNI yang masih menjalani pendidikan.
"Tidak ada larangan menggunakan pakaian dinas untuk cuti atau pulang kampung, kecuali Taruna atau siswa dik (pendidikan) wajib pakaian dinas," terangnya.
Makna Motif Loreng di Seragam TNI
Ciri khas lain dari TNI tentu saja dari seragam lorengnya.
Tapi pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng?
Dilansir dari kodam17cendrawasih.mil.id, ternyata seragam loreng TNI itu mempunyai tujuan khusus.
Motif loreng berguna untuk melakukan penyamaran atau kamuflase sehingga keberadaan anggota TNI tidak bisa terdeteksi musuh.
Hal itu termasuk ke dalam teknik survival.
Bahkan untuk perlengkapan pun ikut diwarnai motif loreng agar bisa 'menyatu' dengan seragam saat perang.
Merujuk kepada sejarah seragam tentara sebelum masa Perang Dunia I, para tentara tidak terlalu mempedulikan soal kamuflase.
Mereka beranggapan dengan memakai seragam militer berwarna mencolok dapat menakuti musuh.
Namun pada tahun 1800-an, muncul-lah tren memakai seragam loreng di kalangan tentara.
Pada motif loreng seragam TNI terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan cokelat.
Masing-masing dari warna itu mewakili kondisi di Indonesia yang dipenuhi pepohonan, tanah, dan kayu.
Motif loreng pada seragam TNI disebut pola m 81 Woodland.
Motif tersebut mulai terkanal pada tahun 1981 dan digunakan oleh tentara Inggris saat berperang melawan Argentina memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas.
Maka tak heran jika sebagian orang menyebut motif loreng ini sebagai loreng loreng Malvinas.
(*)