Grid.ID - Sulit tidur atau insomnia pastinya pernah dialami oleh beberapa orang.
Insomnia bisa berlangsung dalam waktu singkat atau jangka panjang (kronis).
Melansir Kompas.com, insomnia singkat biasanya terjadi selama 1 malam sampai beberapa minggu.
Sementara, insomnia kronis terjadi setidaknya selama 3 malam dalam 1 minggu dan berlangsung selama 3 bulan atau lebih.
Lalu, bagaimana jika ada seseorang yang mengalami insomnia selama 60 tahun?
Ia bahkan disebut tak pernah tidur selama puluhan tahun tersebut.
Kisah aneh bin ajaib ini terjadi pada seorang kakek asal Vietnam bernama Thai Ngoc.
Melansir Tribun Trends, sejak tahun 1962 Thai Ngoc sudah tak pernah bisa tidur lagi.
Keluarga Ngoc pun menyebut bahwa kelakuannya begitu aneh, tetapi sekarang mereka sudah terbiasa.
Awal Mula Tak Bisa Tidur
Baca Juga: Alasan Tidur Setelah Sahur Dibenci Dokter dan Ulama, Bisa Kena Penyakit Hingga Memutus Rezeki
Dahulu Thai Ngoc adalah seorang pemuda desa normal yang beraktivitas di siang hari dan tidur di malam hari.
Namun, ketika usianya sudah memasuki 20an tahun, Ngoc tiba-tiba saja merasa tak enak badan dan demam.
Ngoc pun yakin ia tak lagi bisa tidur karena demam yang dideritanya pada tahun 1962.
Sebetulnya Ngoc sudah pergi ke rumah sakit untuk konsultasi ke dokter.
Namun, dokter pun mengaku kebingungan melihat kondisinya itu.
Beberapa ahli berpendapat bahwa kasus insomnia permanen yang dialami Thai Ngoc ini terkait dengan kasus PTSD dari Perang Vietnam yang ia rasakan waktu kecil.
Kondisi Thai Ngoc Kini
Meski tak bisa tidur seperti orang-orang normal lainnya, Ngoc rupanya dalam kondisi sehat secara fisik.
Ia bahkan mampu bekerja keras dua kali lipat ketimbang kebanyakan orang.
Di siang hari ia melakukan pekerjaan di ladang.
Lalu pada malam hari dia membuat minuman anggur rumahan.
Ngoc mengaku awalnya meminum anggur beras untuk membuatnya mengantuk, tetapi tetap saja hal itu tak membuat dirinya tertidur.
Ngoc pun mengaku sangat iri melihat orang lain tidur dengan lelap.
"Pada malam bulan purnama, saya biasanya keluar untuk menyiangi dan mengolah tanah karena bosan kalau cuma duduk diam saja."
"Anehnya, saya bekerja dua kali lebih banyak dari orang lain, namun hidup saya masih belum sejahtera,” curhatnya.
Seorang penerjemah mengatakan bahwa usaha Ngoc untuk tidur sepertinya masih ada.
“Saat dia banyak minum, dia tidur sebentar. Mungkin satu atau dua jam."
Namun seringkali, sekitar jam 4 pagi, dia hanya berbaring di tempat tidurnya namun tidak benar-benar tertidur, dengan pikirannya masih berpacu seperti saat dia bangun," katanya.
Selain minum anggur, Ngoc juga selalu mengganti piyamanya tiap malam dengan harapan bisa tidur dengan nyenyak, namun usaha itu sia-sia.
Dampak Buruk Kurang Tidur Bagi Kesehatan
Baca Juga: Viral Kue Lebaran Gagal Setelah Dipanggang, Simak 5 Trik ini Supaya Bentuknya Cantik dan Tahan Lama
tidur yang kurang dari yang dibutuhkan dapat memiliki dampak buruk yang signifikan pada kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang.
Berikut adalah lima dampak buruk yang mungkin terjadi jika seseorang tidak tidur dengan cukup:
1. Gangguan Kesehatan Fisik
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Kurang tidur juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, dan mengganggu proses penyembuhan.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati.
Orang yang kurang tidur juga cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, memori, dan pengambilan keputusan.
3. Gangguan Kinerja dan Produktivitas
Tidak tidur dengan cukup dapat mengurangi kinerja kognitif dan fisik seseorang, serta memengaruhi tingkat produktivitas.
Baca Juga: 5 Shio Paling Rentan Kena Insomnia, Selalu Punya Banyak Pikiran Menjelang Tidur
Seseorang yang kurang tidur cenderung mengalami penurunan daya tahan, kewaspadaan, dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien.
4. Risiko Kecelakaan
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, baik di jalan raya maupun di tempat kerja.
Orang yang kurang tidur cenderung mengalami keterlambatan reaksi, penurunan koordinasi motorik, dan kesulitan mempertahankan fokus, yang semuanya dapat menyebabkan kecelakaan serius.
5. Gangguan Emosi dan Hubungan Sosial
Kurang tidur dapat memengaruhi stabilitas emosi seseorang, meningkatkan iritabilitas, mudah marah, dan sensitivitas terhadap stres.
Hal ini dapat memengaruhi hubungan interpersonal, baik dengan anggota keluarga, teman, maupun rekan kerja, serta memperburuk kualitas hidup secara keseluruhan.
(*)