Generasi ketiga pemilik restoran, Nattapong Kaweeantawong mengaku memang tak pernah membuang kaldu yang dijual di restorannya itu.
"Selama 45 tahun, kaldu sup kami tidak pernah dibuang setelah seharian dimasak.
Kami menyimpan kaldu tersebut semalaman lalu menggunakannya untuk masak sup keesokan harinya," ungkap Nattapong.
Dan ya, kaldu itu terus menerus diawetkan dengan cara dimasak terus menerus hingga mengeluarkan rasa dan aroma yang unik.
"Kaldunya telah diawetkan dan dimasak selama 45 tahun, sehingga memberikan rasa dan aroma yang unik," imbuh Nattapong.
Meski begitu, Nattapong berani menjamin bahwa ia begitu memperhatikan kebersihan dari makanan yang dijualnya.
Ia juga mengaku selalu mencuci pancinya sampai bersih setiap malam.
“Sup-nya kami keluarkan dari panci, lalu dibiarkan mendidih sebentar semalaman,” jelasnya.
"Sedikit' yang tersisa mendidih di dalam panci kemudian menjadi bahan dasar sup keesokan harinya." tandasnya.
(*)