Grid.ID - Aksi turis asal Indonesia ini mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, warga Indonesia itu kepergok telah melakukan hal yang tak patut ditiru.
Yakni dengan sengaja merontokkan bunga sakura di Jepang hanya demi sebuah konten.
Video aksi mereka pun viral usai diunggah akun Facebook Japan Travel Tips & Planning, Kamis (11/4/2024).
Mulanya, dalam video terekam beberapa orang turis yang diduga berasal dari Indonesia.
Rombongan tersebut pun ada yang tampak tengah berfoto di bawah pohon bunga sakura yang sedang mekar.
Namun tetiba, turis pria terlihat sedang memegang ranting dari pohon sakura.
Dan ya, setelahnya sosok pria itu lantas menggoyang-goyangkan ranting pohon itu dan membuat bunga sakura berguguran alias rontok.
Diduga kuat, hal itu dilakukannya agar bisa memberikan efek indah pada foto turis perempuan.
Parahnya, aksi turis Indonesia itu sampai membuat ranting pohon juga ikutan patah.
Ditambah lagi, dalam video tampak turis itu berbicara dalam bahasa Indonesia.
Sontak saja, usai diunggah video tersebut langsung jadi perbincangan netizen luar negeri.
Pasalnya, di Jepang ternyata terdapat peraturan mengenai wisatawan maupun warga lokal dilarang menyentuh bunga sakura, apalagi memetik bunga sakura.
"Saya bisa memastikan ini 100 persen bahasa Indonesia.
Tidak semua dari kita, kebanyakan dari kita memiliki akal sehat yang lebih baik daripada orang ini. Maafkan aku," komentar @Dio***.
"Sungguh sangat bodoh," tulis @Sor***.
"Aku sangat sedih melihat videonya. Tidak ada yang lebih buruk dari sikap seperti ini.
Bunga ceri bukan untuk orang-orang yang egois, tetapi semua orang yang menyukai bunga ceri. Tolong jangan sentuh!" tambah @Shu***.
Sementara itu, melansir dari Tribunnewsmaker.com, pemerintah Jepang sendiri memang memberikan aturan ketat.
Yakni terkait siapa pun yang ketahuan memetik atau memanjat bunga ini maka akan didenda sebesar 300.000 yen atau setara Rp 32 juta.
Bunga sakura juga ternyata dilarang dipetik.
Bukan tanpa alasan, pasalnya butuh waktu lama bagi bunga di pohon sakura untuk bisa mekar secara penuh.
Yakni memakan waktu sekitar 1-22 minggu, serta bunga pun bersifat mudah rapuh.
(*)