Namun pada akhirnya korban menceritakan peristiwa tersebut dan keluarga akhirnya menanyakan pada pihak sekolah serta teman-teman YN.
"Saat itulah mamaknya mulai curiga dan mencari tahu apa penyebab dari penyakitnya yang dialami anak kami."
"Kami pun menanyakan kepada teman sekolahnya IJN dan FL," katanya.
Dikutip dari laman Kompas.com, pihak keluarga akhirnya membawa YN ke RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk di rontgen.
Berdasarkan keterangan yang diberikan dokter YN mengalami bekas pukulan di kening dan membuat salah satu saraf tidak berfungsi.
Hal ini mengakibatkan kondisi korban semakin parah.
Meski demikian korban sempat dibawa pulang, namun akhirnya kembali dirawat di rumah sakit yang sama pada Sabtu (13/04/2024).
Dua hari mendapat perawatan intensif, YN meninggal dunia pada Senin (15/04/2024) pukul 19.30 WIB.
Pada hari yang sama, pihak kepolisian hendak meminta keterangan kepada keluarga korban untuk mengusut kasus ini.
"Saya menuntut pihak berwajib segera mengusut kasus meninggalnya anak kami, atas penganiayaan yang dilakukannya oleh SZ dan bertanggung jawab atas perbuatannya."
"Anak saya saat masuk sekolah dalam keadaan baik dan sehat. Apa yang dialami anak saya sangat tidak mendidik."