"Saya bacakan salah satu puisi beliau ke istri, Doa Seorang Pesolek, dan kami berdua berdiskusi lama tentang makna di balik puisi tersebut."
"Tentang puisi ini sejatinya mengingatkan kematian. Tentang segala yang indah pada saatnya nanti, akan pudar. Puisi yang indah sekali. Lalu, saya ingin bagikan ke story, minta izin ke beliau dan dikasih. Hari ini saya bagikan kembali," ujarnya.
Lebih lanjut, Radit lantas menyampaikan salam perpisahan kepada penyair tersebut.
"Selamat beristirahat, Pak."
"Terimakasih atas rangkaian kata yang membuat hati menari. Puisi-puisimu abadi," tulisnya.
(*)