Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kabar tewasnya seorang polisi kembali menjadi sorotan publik
Brigadir RAT diduga mengakhiri hidup di dalam mobil mewah merek Toyota Alphard yang terparkir di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Polisi ini diduga menembakan peluru ke pelipis pala bagian kanan hingga menembus ke pelipis bagian kiri.
Dilansir Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Minggu (28/4/2024), Novita, istri Brigadir RAT mengungkap curhatan suaminya sebelum meninggal dunia.
Sang suami disebut mengaku tak betah bekerja dan ingin kembali ke Manado.
"Iya. Dia suka (bilang) 'Mau balik'," kata Novita.
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," sambungnya.
Enggak menyebutkan nama bos sang suami, Novita mengungkap bahwa Brigadir RAT tak nyaman bekerja dengan atasannya.
Baca Juga: Richard Eliezer Nyanyikan Lagu Khusus untuk sang Istri, Netizen Singgung Almarhum Brigadir J
"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ. Saya tidak tahu apa maksudnya," ungkap Novita.
Novita mengaku tak percaya jika suaminya bunuh diri mengingat bahwa Brigadir RAT mencintai anak-anak mereka.
"Dia sayang anak-anak, tidak mungkin berbuat seperti itu," ujar Novita.
Melansir Kompas.com, Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) Poengky Indarty mendorong tetap dilakukannya otopsi terhadap jenazah Brigadir RAT.
Poengky Indarty berharap bahwa penyebab kematian Brigadir RAT bisa dipastikan kebenarannya.
"Kami merekomendasikan sebaiknya dilakukannya otopsi untuk memperjelas apa penyebab kematian almarhum," kata Poengky.
Jenazah Brigadir RAT yang sudah diterbangkan ke Manado bisa diautopsi di pusat kesehatan terdekat.
"Otopsi dapat dilakukan di Jakarta atau di Manado, sehingga keluarga almarhum dapat memantau seluruh proses otopsi," sambung Poengky.
(*)