Find Us On Social Media :

Editor Majalah Erotis Tuding Bang Si Hyuk Curi Konsep Pemotretan 'Basah' untuk BTS Era HYYH: Rasanya Tidak Adil!

By Annisa Marifah, Senin, 29 April 2024 | 09:29 WIB

Editor Majalah Erotis Menuding Bang Si Hyuk Curi Konsep Pemotretan 'Basah' Untuk BTS Era HYYH : Rasanya Tidak Adil!

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah

Grid.ID - Belakangan publik dibuat heboh dengan perseteruan Bang Si Hyuk HYBE Labels dan juga Min Hee Jin.

Di tengah perseteruan ini, muncul tudingan mengenai pencurian konsep yang dilakukan Bang Si Hyuk.

Diketahui bahwa Min Hee Jin menuding HYBE Labels menyalin konsep NewJeans untuk ILLIT.

Pekerja kreatif Korea, editor sebuah majalah pun ikut mengungkap tuduhan terhadap Bang Si Hyuk mengenai pencurian konsep juga.

Dilansir Grid.ID dari Koreaboo.com pada Senin (29/4/2024), kali ini, tuduhannya ada hubungannya dengan BTS dalam salah satu comeback tersukses mereka, The Most Beautiful Moment In Life atau HYYH.

Editor yang dimaksud, dikenal sebagai Duri, bekerja untuk ZUZN, sebuah majalah erotis dan eksplisit.

Dalam serangkaian postingan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) Duri menuduh Bang Si Hyuk mencuri konsep pemotretan “basah” dan “lembut, namun romantis” di balik pemotretan konsep “The Most Beautiful Moment In Life: Anxiety” BTS.

Menurut Duri, masalahnya dimulai ketika Bang mendekatinya pada masa-masa awal berdirinya BTS ketika grup tersebut masih relatif belum dikenal dan kesulitan untuk memberikan pengaruh.

Bang Si Hyuk yang sedang mencari konsep seksi dan menarik untuk BTS, diduga mencari keahlian Duri sebagai editor majalah yang dikenal sebagai pionir tema avant-garde.

Baca Juga: HYBE Labels Coba Hubungi Orang Tua Member NewJeans, Begini Reaksi Min Hee Jin

 "Saya juga mengalami hal ini pada diri saya. Tidak ada yang akan mempercayaiku, tapi CEO sebuah perusahaan yang mengelola salah satu grup idola paling populer menghubungiku secara pribadi," tulis Duri.

"Pada saat itu, grup idola tersebut masih pendatang baru, jadi segalanya tidak berjalan baik bagi mereka," sambungnya.

"CEO mengatakan bahwa dia mendatangi saya di ambang kehancuran dan dia menginginkan nasihat saya sebagai editor Majalah ZUZN," tambahnya.

"Dia bilang dia tidak mengerti apa yang 'seksi' tentang pria muda. Dan saat itu, saya berpikir bahwa grup tersebut berada di jalur yang salah. Jadi, saya memberikan bantuan sebanyak mungkin," ungkapnya.

Duri mengaku telah mengusulkan konsep tersebut dalam sebuah pertemuan santai, setelah itu Bang menggunakan ide tersebut tanpa pengakuan atau kompensasi lebih lanjut selain makan.

"Kemudian, CEO menggunakan ide kreatif yang saya sebutkan kepadanya untuk album grup berikutnya. Album ini sukses besar. Para anggota difoto dalam konsep 'basah' dan 'lembut, namun romantis' yang sama yang dipelopori Majalah ZUZN," tulis Duri.

"Faktanya, CEO tersebut pernah bekerja dengan seorang fotografer yang biasa mengambilkan foto untuk saya," tambahnya.

"Apa imbalannya? Makan. Itu saja. Kemudian, dalam sebuah wawancara, CEO tersebut menanggapi dengan menggunakan kata-kata yang persis seperti yang saya sampaikan kepadanya," ungkapnya.

"Kata demi kata. Saya merasa sangat bersalah, tetapi tidak ada cara untuk membuktikannya. Saya tidak punya bukti apa pun," lanjutnya.

"Namun sang CEO mengambil ide saya dari konsultasi tersebut dan mengubah nama grup idolanya hingga meraih kesuksesan besar," sambungnya.

Baca Juga: Disebut Plagiat NewJeans, Direktur Kreatif ILLIT Bagikan Foto Jari Tengah di Instagram, Netizen Korea Berikan Tanggapan

Dalam tweet berikutnya, Duri mengaku telah menghubungi Bang Si Hyuk lagi, kali ini melamar posisi di departemen seni perusahaan tersebut.

Namun, dia mengatakan bahwa CEO tersebut tidak pernah menghubunginya lagi meski ia diberitahu bahwa mereka akan senang bekerja dengannya.

“Kemudian, saya melamar ke tim pengarah seni di perusahaannya. Dia berkata, 'Tentu saja, kami ingin bekerja sama denganmu, Duri.' Tapi aku tidak pernah mendengar kabar darinya," ungkap Duri.

"Setiap kali saya melihat karyanya, rasanya sangat tidak adil, dan saya merasa sangat marah. Saya memutuskan untuk menganggapnya sebagai pelajaran, untuk tidak pernah lagi membagikan ide berharga saya kepada siapa pun di mana pun," sambungnya.

"Bukannya saya menginginkan kompensasi. Saya hanya ingin dunia setidaknya tahu bahwa saya adalah sosok di balik ide-ide tersebut. Ada kurangnya rasa hormat terhadap orang-orang yang melakukan pekerjaan ini," lanjutnya.

(*)