Pelaku kemudian menginginkan korban untuk meminjamkan uang perusahaan jika ingin dinikahi.
"Kemudian tersangka menjawab 'ini kan cuma seneng-seneng aja, kita sama-sama mau'. Kemudian korban intinya meminta tersangka harus bertanggung jawab untuk nikahin korban," lanjut Wira lagi.
"Namun, korban menolak. Kemudian tersangka bertanya 'mau dinikahi atau tidak?'. Kemudian korban menyatakan 'tapi takut kalo pake uang perusahaan' artinya korban menjelaskan kalo mau dinikahin takut kalo pake uang perusahaan," lanjutnya.
Pelaku berusaha merayu korban dan mengatakan akan bertanggungjawab jika terjadi sesuatu.
"Tersangka menjawab 'saya akan tanggung jawab kalo ada apa-apa dalam perusahaan ini' karena posisinya mungkin sebagai auditor barang kali ini bisa membuat laporan di perusahaan yang bisa dikondisikan oleh tersangka," ujar Wira.
Korban yang menolak akhirnya mengucapkan kata yang menyakiti hati pelaku.
"Akhirnya tersangka menjawab 'ngapain ngurusin yang kaya gini, saya nggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kaya kamu, brengsek'. Nah mungkin perkataan itulah yang menyulut emosi dari tersangka," tutupnya.
Baca Juga: Pembunuh Wanita dalam Koper Ajak Korban Ngamar Sebelum Beraksi, Polisi Bongkar CCTV Hotel di Bandung
Melansir dari Tribun Jabar, pelaku kemudian mencekik korban dan membenturkan kepalanya ke dinding hingga berdarah.
Korban tewas di TKP dan jasadnya dimasukkan ke koper yang dibeli pelaku setelah pembunuhan terjadi.
Jasad korban kemudian dibuang di daerah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dibantu oleh adiknya yang membantu menyewakan mobil rental untuk membuang jasad korban.
(*)