Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Aktris Maudy Ayunda akan melakukan debutnya sebagai produser di film Ki Hadjar Dewantara.
Film biopik buatan rumah produksi Wahana Kreator ini akan mengangkat kisah Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai pahlawan pendidikan.
Dalam film ini, Maudy juga akan bekerja sama dengan Gina S. Noer sebagai sutradara sekaligus penulis naskah.
Maudy mengaku bahwa pada awalnya ia sempat merefleksikan soal nilai-nilai pendidikan yang menjadi pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara.
"Saat mempelajari tentang metode pembelajaran Ki Hadjar Dewantara, saya sangat tertarik terutama mengenai pentingnya kesenian dan budi pekerti yang hingga kini belum betul-betul dipahami dan terimplementasi lewat kurikulum di sekolah."
"Harapannya film ini bisa memantik kesadaran akan pentingnya 2 hal tersebut bagi pelajar," kata Maudy saat konferensi pers yang digelar di gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (6/4/2024).
Maudy Ayunda dalam debutnya sebagai produser, berharap film biografi Ki Hadjar Dewantara menambah dimensi penting dalam pendidikan dan perfilman Indonesia.
Ia juga ingin pemikiran Ki Hadjar Dewantara bisa disebarluaskan ke masyarakat melalui film, sehingga sosok dan pemikiran sang pahlawan bisa selalu diingat oleh semua generasi.
Film 'KHD' ini diharapkan dapat menjadi film pendidikan yang mengajarkan tentang kehidupan manusia dan tema-tema lainnya.
"Jadi sepertinya lebih dari film tentang pendidikan, ini juga film tentang kehidupan seorang, tentang manusia dan ada banyak tema-tema, itu yang tentunya ingin kami sampaikan," ujar Maudy.
Baca Juga: Debut Jadi Produser Film, Maudy Ayunda dapat Dukungan Penuh dari sang Suami
"Sebenarnya pengin gitu anak-anak muda dan generasi ke depan tuh juga bisa mengenal sosok ini dan nilai-nilai dan cerita ini bisa berlangsung panjang ke depannya," lanjutnya.
Hingga saat ini, produksi film 'KHD' memasuki tahap riset, pengembangan cerita, dan penulisan naskah.
Proses syuting akan dimulai pada tahun 2025 dan dijadwalkan akan rilis pada Hari Pendidikan Nasional di tahun 2025.
Momen ini dipilih sebagai penghormatan atas warisan pendidikan yang ditinggalkan oleh Ki Hadjar Dewantara.
(*)