Find Us On Social Media :

Innalillahi, Bocah Penjual Makaroni di Pontianak Meninggal karena Kecelakaan, Sempat Menolak Diajak Pulang karena Dagangan Belum Habis

By Ines Noviadzani, Selasa, 7 Mei 2024 | 13:15 WIB

Seorang bocah penjual makaroni keliling alami kecelakaan motor hingga meninggal dunia.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Bocah penjual makaroni keliling alami kecelakaan hingga meninggal dunia.

Melansir dari Kompas.com, insiden kecelakaan yang melibatkan bocah penjual makaroni keliling itu terjadi pada Minggu (5/5/2024).

Insiden kecelakaan terjadi di Jalan Putri Daranante, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Tiga bocah terlibat dalam kecelakaan tersebut, namun dua di antaranya meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Pontianak, AKP Radian Andy.

"Dua anak yang meninggal dunia sudah mendapat penanganan, termasuk satu anak lain," ujar Radian.

Kecelakaan berawal saat tiga orang anak berboncengan menggunakan sepeda motor di Jalan Putri Daranante.

Ketiga anak masih di bawah umur, berusia antara 13 hingga 15 tahun.

Namun saat hendak menyalip sepeda motor lainnya dari sisi kiri, sepeda motor hilang kendali dan menabrak sebuah tiang listrik.

"Namun, sepeda motor korban hilang kendali, dan melebar ke kiri, lalu menabrak tiang listrik," jelasnya.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Tewasnya Taruna STIP Diduga Dianiaya Senior, Kondisi Korban Penuh Luka dan Lebam, Pihak Keluarga Minta Keadilan

Korban kecelakaan diketahui berinisial FB (13), MR (13), dan J (15).

Kedua korban FB dan MR dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya mendapatkan luka berat di bagian kepala.

Melansir dari Tribunnews.com, rupanya salah satu korban meninggal dunia pada kecelakaan merupakan seorang penjual makaroni keliling bernama Fhito Bony Fhio.

Kakak korban, Febby turut menuturkan keseharian korban.

Ia menyebut sang adik memiliki semangat yang tinggi dalam berusaha dan menjajakan dagangannya.

"Dia seperti anak kecil pada umumnya. Main, sekolah, tapi dia punya semangat yang tinggi untuk usaha, untuk jualan," jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan bahwa tak ada paksaan dari pihak keluarga terkait jualan yang korban lakukan sehari-harinya.

"Dia memang punya basic tutur katanya omongannya bagus. Kami orang tua tak pernah memaksa, bahkan kami selalu ingatkan jangan ada minta-minta," jelas Febby.

Sementara ibu korban, Erniwati mengungkapkan sempat bertemu dengan sang anak sekitar pukul 8 malam dan hendak mengajak untuk pulang.

Namun berdasarkan keterangan sang ibu, korban tak mau diajak pulang lantaran dagangannya masih tersisa.

Namun rupanya korban tak kunjung pulang lantaran mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Suami Keji Habisi Istri di Karimun, Kepulauan Riau, Tancapkan Sikat Gigi ke Leher Korban Gegara Kesal dengan Omongan Mertua

Sang ibu mengatakan bahwa anaknya tak pernah mengeluh dan merupakan anak yang baik serta rajin.

Kini jasad korban telah dimakamkan di pemakaman umum di Sungai Bangkong, Pontianak.

(*)