Find Us On Social Media :

Viral, Kesaksian Warga Terkait Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana di Ciater Subang, Akui Jadi Laka yang Paling Parah

By Ines Noviadzani, Senin, 13 Mei 2024 | 18:09 WIB

Kesaksian warga di lokasi kecelakaan maut bus SMK Lingga Kencana.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Kesaksian terkait kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, datang dari warga sekitar.

Bahkan salah satu saksi yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan bahwa kecelakaan bus SMK Lingga Kencana tersebut adalah yang paling parah.

Melansir dari laman Tribunnews.com, seorang pemilik warung yang lokasinya tak jauh dari TKP bernama Jeni (36) memberikan kesaksiannya.

Menurutnya, kecelakaan itu menjadi yang paling parah selama dirinya bermukim di pinggir Jalan raya Ciater.

"Sebelumnya paling kalau ada (laka) juga cuma motor. Itu juga tidak parah banget, tidak banyak korban," ujar Jeni.

Ia juga mengaku mendengar adanya suara keras seperti benturan dari arah jalan raya.

"Terlihat bus itu lampunya mati, saya lihat oleng ke kiri, posisinya dari Bandung ke bawah (Subang)," jelasnya.

Diketahui sebanyak lima buah kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Jumlah korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana ini mencapai 64 korban.

Sebanyak 11 korban meninggal dunia, 13 luka berat, dan 40 luka ringan.

Baca Juga: Kisah Pilu Korban Meninggal Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Sang Ibu Ungkap Anaknya Jadi Tulang Punggung Keluarga

Sementara melansir dari Kompas.com, pihak yayasan SMK Lingga Kencana akhirnya buka suara terkait kecelakaan yang terjadi.

Salah satu pengurus yayasan bernama Dian Nurfarida mengatakan kondisi bus tersebut laik jalan.

"Awalnya kami merasa sudah cukup layak untuk memberangkatkan dengan bus ini," ujarnya.

Pihaknya juga mengatakan selalu menggunakan perusahaan otobus (PO) yang berbeda setiap tahunnya.

"Sebenarnya dari awal kami sudah merasa yakin dengan PO ini (Trnas Putera Fajar). Kalau kami tidak yakin, kami tidak memberangkatkan ke sini," jelasnya.

Kecelakaan bermula saat bus terguling menabrak mobil Feroza dan menghantam tiga buah sepeda motor yang terparkir.

Bus berhenti terguling saat menghantam tiang listrik.

Usai dilakukan hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), polisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kejadian.

(*)