"Sebenarnya saya gak mau menuduh dijual sama orang tuanya, tapi melihat kondisi perekonomiannya yang bisa dibilang sangat kurang, orang tuanya melihat HP dan sepeda Arya bernilai uang, sehingga dijual. Pernah kami berswadaya sama masyarakat memberikan sepeda ke Arya, tapi lagi-lagi sepeda dan HP kembali hilang (dijual lagi sama orang tuanya)," kata Ajat.
Melansir dari Kompas.com, ARP sempat didampingi sejumlah pegawai Dinas Pendidikan Kota Cirebon.
ARP diketahui sudah lama tak bersekolah karena gangguan yang dideritanya itu.
Padahal, ia adalah anak yang rajin dan bahkan menggunakan HP yang dimilikinya itu demi kegiatan belajarnya.
"Jadi, anak ini mengumpulkan uang untuk membeli hp dari uang sendiri. Anaknya baik, kecerdasannya juga baik. Masalahnya bermula dari ibunya menjual hp itu, tapi tidak bisa disalahkan juga, karena kondisi desakan ekonomi," jelas Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih.
(*)