Find Us On Social Media :

Innalillahi, Ibu dan Anak di Muna Sultra Terluka Usai Terkena Hempasan Angin saat Helikopter Presiden Jokowi Mendarat, Begini Kondisinya

By Fidiah Nuzul Aini, Kamis, 16 Mei 2024 | 08:23 WIB

Innalillahi, Ibu dan Anak di Muna Sultra Terluka Usai Terkena Hempasan Angin saat Helikopter Presiden Jokowi Mendarat, Begini Kondisinya

Grid.ID - Ibu dan anak di Muna, Sulawesi Tenggara terluka usai terkena hempasan angin saat helikopter Presiden Jokowi mendarat.

Begini kondisi ibu dan anak di Muna, Sulawesi Tenggara yang terluka gegara terkena hempasan angin helikopter Presiden Jokowi.

Melansir dari TribunStyle.com, Presiden Jokowi baru saja melakukan kunjungan kerja ke Muna, Sulawesi Tenggara.

Sayangnya, kedatangan beliau mengakibatkan bencana bagi seorang ibu dan anak berusia 3 tahun.

Akibat terkena angin kencang saat helikopter Jokowi mendarat, ibu dan anak tersebut mengalami cedera karena tertimpa pohon tumbang.

Bagaimana kejadian lengkapnya?

Pendaratan helikopter Jokowi di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, menyebabkan korban, Senin (13/5/2024).

Seorang ibu dan anak mengalami luka setelah tertimpa pohon yang tumbang akibat angin dari helikopter yang dinaiki Jokowi.

Menurut pengamatan TribunnewsSultra.com, dahan pohon trembesi yang tumbang tersebut berukuran cukup besar.

Pohon trembesi itu berada di luar pagar alun-alun, tepat tidak jauh dari tempat helikopter Presiden Jokowi mendarat dan parkir.

Helikopter Super Puma tersebut didominasi warna putih dengan gradasi merah.

Baca Juga: Gemesnya Arsy dan Arsya Hermansyah saat Bertemu Presiden Jokowi, Tingkahnya Sopan Banget sampai Lakukan ini

Ada juga dua helikopter lainnya yang mengapit helikopter yang ditumpangi Presiden Jokowi tersebut.

Helikopter tersebut bermotif loreng hijau tua dan hijau lebih muda.

Sementara itu, korban ibu dan anak yang tertimpa dahan pohon trembesi diduga saat helikopter mendarat dilarikan ke RSUD Kabupaten Muna untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sudah dibawa di rumah sakit,” kata saksi di lokasi kejadian, Mapel.

Ibu dan anak yang menjadi korban dahan pohon tumbang tersebut adalah Riski (35) dan Renggani (3).

Sang ibu dilaporkan mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa dahan pohon trembesi tersebut.

Sementara itu, anaknya mengalami luka di pergelangan kaki.

“Mamanya luka di kepalanya. Kalau anaknya di kakinya,” jelas Mapel kepada TribunnewsSultra.com.

Sejauh ini, belum diketahui dengan pasti kondisi terkini ibu dan anak yang sedang dalam perawatan medis tersebut.

Mapel menjelaskan detik-detik insiden pohon tumbang tersebut terjadi saat helikopter yang dinaiki Presiden Jokowi akan mendarat.

Dahan pohon tersebut diduga tumbang saat diterpa angin dari helikopter tersebut menjelang pendaratan.

Baca Juga: Pangling Lihat Penampilan Erina Gudono saat Umroh Bareng Iriana Jokowi, Disebut Makin Mirip Sang Mertua

“Pas kencang angin tadi,” ujarnya.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, ribuan warga memadati Alun-alun Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Mereka antusias menyaksikan detik-detik helikopter yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di helipad alun-alun tersebut.

Sorakan warga pun menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Muna.

Meski mereka hanya bisa menyaksikan dari kejauhan di luar pagar alun-alun tersebut.

Melansir dari Kompas.com, Seorang pria masuk ke dalam rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke RSUD Konawe, Selasa (14/5/2024). Insiden tersebut hampir membuat Presiden Jokowi terjatuh.

Aksi nekat pria bernama Mahyuddin, warga Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terjadi saat sesi tanya jawab Presiden Jokowi dengan wartawan di Rumah Sakit Konawe.

Ia menerobos barikade pasukan pengamanan presiden (paspampres) sambil berteriak bahwa gajinya ditahan negara selama 6 tahun.

Aksi berani Mahyuddin menjadi viral di media sosial. Diduga ia belum menerima pemecatannya sebagai ASN di Kecamatan Lambuya pada tahun 2018 lalu atas tuduhan pemalsuan data.

Mahyuddin mengaku ingin bertemu Presiden Jokowi untuk langsung menyampaikan masalah pemecatannya sebagai ASN.

"Masalahku ini bisa diselesaikan sampai saya bisa puas, bisa kembali mendapatkan gaji saya. Sudah tidak ada kasihan gajiku sudah dihentikan sejak tahun 2018," ungkap Mahyudin kepada sejumlah wartawan di Kendari, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Megahnya Masjid Presiden Jokowi di Abu Dhabi, Dilengkapi Ukiran Asmaul Husna sampai Bisa Tampung 2500 Jamaah

Mahyuddin mengaku menjadi ASN sejak tahun 2010 melalui jalur Sekretaris Desa (Sekdes), dan sejak itu menerima gaji dari negara.

Namun, katanya, pada tahun 2018, tiba-tiba gajinya dihentikan dan nomor induk kepegawaian (NIP)-nya dibekukan.

"Sampai sekarang apa pelanggaran saya di dalam hal ini tentang kepegawaian, karena saya tidak melakukan penipuan atau pelanggaran apapun tentang ASN. Itu yang akan saya sampaikan kepada bapak Presiden. Kenapa gaji saya ditahan, harusnya ada tim investigasi apakah itu dari pusat untuk melihat apa persoalan ini benar laporan-laporan tersebut. Ini kan laporan sepihak masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

"Katanya pemalsuan data dokumen untuk meluluskan PNS tahun 2010," tegas Mahyudin.

Ia menambahkan, sesuai prosedur pengangkatan PNS atau Sekdes ada aturannya di PP Nomor 5 tahun 2007. Dia mengaku punya SK Bupati.

"Ketentuan itu saya miliki semua. itulah yang saya ingin tuntut di mana letak kesalahan saya," sambung Mahyudin.

Kepala BPSDM Kabupaten Konawe, Suparjo, saat dikonfirmasi menjelaskan Mahyuddin adalah ASN yang diberhentikan oleh BKN pusat atas dugaan pemalsuan dokumen kepegawaian.

"Beliau sebelumnya sekretaris desa berstatus PNS di Desa Awuliti. Namun tahun 2012 Mahyuddin diberhentikan atas dugaan pemalsuan ijazah," jelas Suparjo.

Suparjo juga memastikan Mahyuddin tidak lagi terdaftar di BKN. Sehingga sudah tidak memiliki hak untuk menerima gaji sebagian ASN.

"Tidak ada penahanan gaji, karena yang bersangkutan bukan PNS," singkatnya.

(*)