Find Us On Social Media :

Ngaku Kesurupan, Santri di Palangkaraya Tega Habisi Nyawa Ustazah yang Sedang Tidur, Tusuk Kepala Berkali-kali

By Ines Noviadzani, Jumat, 17 Mei 2024 | 15:09 WIB

Seorang santri di Palangkaraya tega habisi nyawa ustazah

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Seorang santri di Palangkaraya tega membunuh ustazah saat sedang tidur.

Pelaku diketahui masih di bawah umur dan telah terlibat dalam kasus pembunuhan.

Dilansir dari Tribun Trends, santri tersebut diketahui berinisial FA (13) yang tega menghabisi nyawa ustazah berinisial STN (35).

Insiden pembunuhan terjadi di pondok pesantren di Jalan Danu Rangas, Kelurahan Bukit Tunggal, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Selasa (14/5/2024).

Dugaan motif pembunuhan adalah lantaran pelaku memiliki dendam kepada korban.

Hal itu yang membuat pelaku tega menusuk kepala korban sebanyak 8 kali dan satu tusukan di dada.

Diketahui pelaku masuk ke rumah korban yang tidak terkunci.

Kekesalan pelaku hingga akhirnya tega melakukan pembunuhan keji itu lantaran dirinya kerap dihukum oleh korban.

Baca Juga: Dua Bule Asal Bulgaria Nyemplung ke Jurang di Gianyar, Bali saat Berkendara Roda Dua, Diduga Tak Pandai Kemudikan Sepeda Motor

Sementara dilansir dari laman Kompas.com, pelaku mengaku melakukan hal keji tersebut karena mengalami kesurupan.

Ia mengaku tak sadar telah melakukan pembunuhan terhadap ustazah yang membimbingnya di pondok pesantren.

"Pelaku melakukan penusukan di bagian kepala korban sebanyak delapan tusukan dan di dada sebanyak satu tusukan," ujar Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa.

Sebelum melakukan penusukan, pelaku diketahui sempat memukul mata kanan korban.

Korban yang ditemukan telah bersimbah darah pun langsung dibawa ke RS Bentang Pambelum.

Namun nahas nyawanya tak dapat ditolong karena adanya pendarahan yang hebat.

"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," jelas Budi.

Dengan adanya insiden tersebut, kini seluruh murid di pondok pesantren itu pun diliburkan.

Sementara sejumlah saksi telah dimintai keterangan polisi guna mengusut kasus tersebut.

Baca Juga: Kronologi Kebakaran Mobil di Tambak Banyumas hingga Merembet ke Rumah Warga, Damkar Kroya Turun Tangan, Sopir Diduga Melarikan Diri

(*)