Find Us On Social Media :

Upaya Kemendikbudristek dalam Menciptakan Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan Bagi Peserta Didik

By Grid., Kamis, 30 Mei 2024 | 10:01 WIB

Upaya Kemendikbudristek dalam Menciptakan Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan Bagi Peserta Didik

Salah satunya adalah Rose Mini Agoes Salim, merupakan seorang Psikolog, Dosen, sekaligus Guru Besar di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.

Sosok yang akrab disapa Bunda Romi ini menuturkan bahwa kecenderungan remaja mengalami gangguan kesehatan mental disebabkan oleh minimnya pengalaman hidup yang mereka jalani.

“Anak usia remaja seringkali membesarkan masalah yang sebenarnya tidak begitu besar, seperti contohnya adalah ketika sedang putus cinta, seakan-akan dunianya sudah selesai. Seorang yang memiliki kesehatan jiwa yang baik dapat mengatasi masalah di berbagai situasi karena mereka memiliki kemampuan mengenali diri dalam mengelola emosi dan menghadapi tantangan dengan sikap yang tepat,” jelasnya.

Selanjutnya, Bunda Romi menjelaskan bahwa cara untuk mengenali diri sendiri adalah dengan melakukan introspeksi, mencari tahu apakah ada hal yang perlu diperbaiki dalam diri kita.

“Kita dapat meminta masukan dari orang lain yang memiliki pandangan netral untuk melihat sisi yang mungkin belum pernah kita sadari sebelumnya,” ujar Bunda Romi.

Narasumber lainnya, Andhyta Firselly Utami, selaku CEO dari Think Policy, mengatakan bahwa dampak dari perubahan iklim dan pencemaran lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

"Dampak buruk pada kesehatan mental akibat kondisi lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan seseorang mengalami perasaan cemas dan gangguan kecemasan. Hal ini secara signifikan dapat mempengaruhi cara berpikir, mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi, serta menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan," jelas Andhyta.

Andhyta menyebut, terdapat langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah itu meliputi penanaman pohon secara berkelanjutan dan pemilahan sampah secara teratur.

"Penanaman pohon merupakan salah satu cara paling ekonomis dan efektif untuk menangkap karbon dioksida yang dihasilkan oleh kegiatan industri dan pembakaran. Selain itu, pemilahan sampah juga memainkan peran yang sangat penting. Kurangnya pengelolaan sampah organik dapat menghasilkan gas metana, yang berpotensi untuk meningkatkan pemanasan global hingga 25 kali lipat dari karbon dioksida,” pungkasnya.

Baca Juga: Alasan Maudy Ayunda Produseri Film Ki Hadjar Dewantara, Tergerak karena Pemikiran Ini

Dalam konteks pemilahan sampah, Muhammad Rafie Setiawan, Duta SMA Provinsi Banten tahun 2023, menjelaskan bahwa di sekolahnya telah menerapkan sistem "Bank Sampah".

Melalui sistem ini, siswa didorong untuk terbiasa memilah sampah sehingga lingkungan sekolah dapat terhindar dari pencemaran lingkungan.