Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Proses pra rekonstruksi kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya telah digelar.
Presiden Jokowi atau Joko Widodo pun turut meminta kepada polisi agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Mencuatnya kembali kasus pembunuhan Vina Cirebon memunculkan banyak spekulasi.
Terlebih setelah ditangkapnya satu DPO atas nama Pegi Setiawan beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com, guna mengusut kasus pembunuhan tersebut, pra rekonstruksi telah digelar pada Rabu (29/5/2024).
Sejumlah titik pun menjadi lokasi dilakukannya pra rekonstruksi.
Diantaranya adalah sebuah warung nasi di Jalan Saladara, tempat cuci motor dan mobil, tempat nongkrong di Jalan Saladara, TKP eksekusi hingga Flyover Talun.
Pihak keluarga Pegi mengaku tak diberitahu perihal adanya pra rekonstruksi.
Hal itu diungkapkan oleh ibunda Pegi, Kartini (48).
"Sangat kecewa, karena tidak ada pemberitahuan. Saya tidak tahu Pegi ada di dalam mobil atau tidak, karena saya tidak diberitahu," ungkapnya.
Diketahui pra rekonstruksi digelar secara tertutup.
Atas kembali mencuatnya kasus pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya tersebut, membuat Presiden Jokowi meminta polisi agar mengusut kasus secara tuntas.
Dilansir dari laman Kompas.com, Jokowi meminta agar Polri bisa transparan dan tak ada yang ditutupi dalam kasus tersebut.
"Tanyakan ke Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya," ujar Jokowi.
"Tidak ada yang perlu ditutupi. Kalau ada. Yaa," tambahnya.
Kasus pembunuhan Vina Cirebon pada tahun 2016 lalu kembali mencuat usai ditayangkannya film 'Vina: Sebelum 7 Hari' beberapa waktu lalu.
Sebanyak delapan tersangka telah menjalani hukuman.
Polisi beberapa waktu lalu telah menghapus nama dua DPO yang dianggap fiktif atau tidak ada.
Nama Pegi termasuk dalam tiga DPO yang sebelumnya menjadi buronan polisi sejak tahun 2016.
(*)